Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antam Bagi-bagi Dividen Rp3,07 Triliun, Jauh Lebih Besar dari Tahun Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 10 Mei 2024, 09:22 WIB
Antam Bagi-bagi Dividen Rp3,07 Triliun, Jauh Lebih Besar dari Tahun Lalu
Ilustrasi/Net
rmol news logo Salah satu BUMN tambang terbesar Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) akan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau setara Rp3,07 triliun.

Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter, dalam keterangan resmi menyampaikan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perusahaan sebagai dividen seluruhnya.

"Pada penyelenggaraan RUPS Tahunan ini, Perusahaan melakukan pembagian dividen sebagai komitmen dalam memberikan nilai tambah yang optimal bagi seluruh stakeholder. Antam berkomitmen tetap membukukan kinerja positif secara berkelanjutan ke depannya," ujarnya, dalam keterangan yang dikutip Jumat (10/5).

Dividen perusahaan anggota holding Mind Id ini setara Rp128 per lembar saham.

Jumlah dividen yang dibagikan ANTM pada tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu. ANTM pada 2023 menebar dividen senilai Rp 1,91 triliun atau dengan payout ratio 50 persen dari total laba bersih tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 3,82 triliun.

Sepanjang 2023, perusahaan mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp41,05 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan bersih domestik sebesar Rp35,37 triliun atau setara 86 persen dari total penjualan bersih sepanjang tahun 2023.

Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan Antam dengan porsi 64 persen terhadap total penjualan dengan nilai penjualan sebesar Rp26,12 triliun.

Untuk total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1,21 ton. Adapun penjualan logam emas mencapai 26,13 ton.

Perusahaan juga secara proaktif memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bijih bauksit.

Nico Kanter mengatakan pihaknya konsisten mendorong strategi pengendalian biaya, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk dari komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA