Platform yang memiliki misi untuk meningkatkan keterampilan dan kredibilitas 110 juta pekerja Indonesia itu bertujuan untuk membantu para pekerja keluar dari middle-income trap melalui pemanfaatan teknologi.
"Misi kami adalah memberdayakan tenaga kerja, kami percaya bahwa pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas angkatan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengeluarkan Indonesia dari middle-income trap di mana usaha ini tidak dapat dilakukan tanpa upaya terpadu dan terkoordinasi antara perusahaan dan pemerintah," kata CEO PINTAR Ray Pulungan dalam keterangan resmi Senin (1/4).
Menanggapi pendanaan ini, Direktur Havez Capital, Imelda Harsono sendiri telah menyatakan dukungannya terhadap visi PINTAR dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia.
"Kami mendukung PINTAR untuk meningkatkan keterampilan dan kredibilitas angkatan kerja negara kita melalui teknologi. Hal ini akan memungkinkan talenta-talenta berbakat untuk mengakses pekerjaan yang bermartabat dan mendorong Indonesia lebih dekat ke tujuan pembangunan tahun 2045," kata Direktur Havez Capital Imelda Harsono.
Sementara itu, Rich Hsu dari SIG Venture Capital menekankan pentingnya investasi dalam sumber daya manusia untuk mewujudkan potensi ekonomi Indonesia.
"Janji Indonesia sebagai kekuatan ekonomi di tingkat global bergantung pada sumber daya manusia yang berbakat. Investasi kami adalah bukti keyakinan kami terhadap masa depan Indonesia dan peran penting sumber daya manusia dalam membentuknya," kata Hsu.
Platform PINTAR sendiri menawarkan berbagai produk dan layanan edukasi yang komprehensif, mulai dari program pendidikan online hingga pelatihan enterprise dan penempatan kerja.
Dengan berbagai mitra strategis seperti pemerintah, perusahaan, BUMN, dan lembaga pendidikan, PINTAR berkomitmen untuk menyediakan solusi pendidikan yang relevan dan terjangkau bagi tenaga kerja Indonesia.
Selain itu, PINTAR juga telah terlibat dalam Program Kartu Prakerja yang telah membantu jutaan orang menyelesaikan pelatihan sejak 2019.
BERITA TERKAIT: