Kepastian itu disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, di Batang, beberapa waktu lalu.
Melalui keterangan tertulis, Senin (26/2), Caswiyono mengatakan, keberadaan KITB membuka pasar kerja yang luas bagi angkatan kerja lokal. Namun warga lokal masih membutuhkan standar kompetensi tinggi yang sesuai kebutuhan industri.
Karena itu, agar warga Batang tidak jadi penonton, diperlukan fasilitas pelatihan yang memadai dan berkualitas, serta relevan dengan kebutuhan industri. Pihaknya pun menginisiasi pembangunan BLK berkonsep smart and green untuk memfasilitasi kebutuhan itu.
"Smart training center ini merupakan upaya untuk mempercepat dan memasifikasi pelatihan kerja bagi warga Batang dan sekitarnya," kata Caswi, sapaan akrabnya.
DIkatakan juga, training center berkonsep futuristik itu akan dibangun di atas lahan seluas 7 ha di Kecamatan Kandeman, Batang, tepat di samping Exit Tol Kandeman. Lahan itu awalnya milik Pemprov Jawa Tengah yang dihibahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan.
“Saat ini perencanaan pembangunan telah selesai dilakukan. Insya Allah segera groundbreaking, dan tahun ini kami bangun beberapa workshop prioritas," jelasnya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan industri jangka pendek, smart training center juga diorientasikan untuk mempersiapkan talenta dalam menyambut future job dan industri berbasis teknologi di masa depan.
Beberapa kejuruan yang direncanakan, antara lain garmen dan fashion technology, manufaktur, elektronika, multimedia dan teknologi informasi, otomasi industri/mekatronik woodworking, smart building and Infrastructure, otomotif kendaraan listrik, green energy, healthy food and beverage, artificial Intelligence, bahasa, dan lain-lain.
Secara administratif, training center akan menjadi satuan pelayanan di bawah Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang. Di samping training center, di lahan itu juga akan dibangun Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mendukung industri.
Dengan adanya berbagai akses penguatan SDM, Caswi yakin training center itu juga menjadi pusat pelayanan ketenagakerjaan dalam suatu ekosistem yang terintegrasi. Selain pelatihan, tempat itu juga akan jadi pelayanan sertifikasi, informasi pasar kerja, penempatan tenaga kerja, pelayanan K3, serta jaminan sosial ketenagakerjaan
"Terobosan ini akan kami jadikan sebagai benchmark integrasi antara training center dengan Balai K3. Ini merupakan langkah nyata untuk memastikan agar warga lokal tidak jadi penonton," tegasnya.
BERITA TERKAIT: