Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Realisasi Investasi Jatim 2023 Tembus Rp145,1 Triliun, Khofifah: Lampaui RPJMD dan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/achmad-rizal-1'>ACHMAD RIZAL</a>
LAPORAN: ACHMAD RIZAL
  • Senin, 29 Januari 2024, 09:27 WIB
Realisasi Investasi Jatim 2023 Tembus Rp145,1 Triliun, Khofifah: Lampaui RPJMD dan Nasional
Ilustrasi/Ist
rmol news logo Realisasi investasi di Jawa Timur semakin melejit pada 2023. Rilis Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, pada 24 Januari 2024, menyebutkan, realisasi investasi PMA dan PMDN di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45,0 Triliun. Sedangkan secara kumulatif, realisasi investasi Jatim periode Januari-Desember 2023 capai Rp145,1 triliun.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, realisasi investasi 2023 telah melampaui target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Bahkan melampaui target nasional.

"Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim di 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa, mencapai Rp145,1 triliun. Untuk Pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir, melampaui target RPJMD, juga melampaui target capaian investasi nasional," katanya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim, Senin (29/1).

Menurutnya, capaian realisasi investasi 2023 secara year on year (y-o-y) meningkat 31,5 persen dari 2022. Peningkatan terjadi pada realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai 56,3 persen. Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai 14,7 persen.

“Fenomena yang sama juga terlihat pada data triwulanan realisasi investasi periode Oktober-Desember 2023/Triwulan IV 2023 yang mencapai Rp45,0 triliun, atau meningkat sebesar 45,6 persen (y-o-y) dan 15,7 persen (q-to-q),” terangnya.

"Nilai itu setara 129,6 persen dari target Perubahan RKPD 2023, sebesar Rp112 triliun, atau setara 115,2 persen dari target Nasional (Rp126 Triliun). Realisasi investasi tahun ini menyerap tenaga kerja sebanyak 236.769 orang, dengan rincian 1.284 tenaga kerja asing dan 235.485 orang tenaga kerja indonesia," katanya.

Lebih jauh, Khofifah menjelaskan kontribusi PMA dan PMDN dalam realisasi investasi Jatim tahun 2023, berturut-turut sebesar 48,4 persen dan 51,6 persen. Prosentase itu setara dengan Rp70,2 triliun realisasi PMA dan Rp74,9 triliun realisasi PMDN. Berdasarkan data ini, perlahan-lahan gap antara realisasi PMA dan PMDN semakin menipis.

“Peluang berinvestasi di Jawa Timur terbukti terbuka, baik bagi luar negeri maupun dalam negeri, yang dapat memperluas keterbukaan lapangan kerja, selaras dengan marwah Jatim Kerja - memperluas lapangan pekerjaan dan membangun keunggulan ekonomi di Jawa Timur," tandasnya.

Gubernur Khofifah juga menekankan, bahwa lonjakan realisasi investasi tahun ini tidak lepas dari tingginya realisasi proyek hilirisasi yang tercatat Rp52,1 triliun atau setara 35,9 persen dari realisasi investasi tahun 2023.

“Perlu digarisbawahi, proyek hilirisasi tidak hanya smelter tembaga, namun juga termasuk proyek industri kayu dan turunannya, industri kimia farmasi dan turunannya serta perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan beserta industri pengolahannya,” ungkapnya.

Realisasi investasi itu, lanjut dia, juga didorong dari hilirisasi di berbagai bidang usaha. Diantaranya batu bara dengan PMA mencapai US$2.612 juta, dan PMDN mencapai Rp3.206,5 miliar, hilirisasi minyak bumi dan gas alam dengan PMA mencapai US$297,4 juta.

Selanjutnya, PMDN mencapai Rp2.661,8 miliar, juga hilirisasi perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan (PKPK) dengan PMA mencapai US$159,4 juta dan PMDN mencapai Rp4.667,2 miliar.

"Hilirisasi yang terus kita dorong sesungguhnya sudah inline dengan kebijakan dari pemerintah pusat, dan realisasi sektor hilirisasi mencapai 35,9 persen dari total realisasi tahun 2023," terangnya.

Ke depan, Khofifah meminta perlu dilakukan akselerasi pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, aksesibilitas jalan sebagai penopang pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di luar Jawa. Hal ini bisa menarik investor ke Jatim.

"Sehingga akan menarik investasi di luar Pulau Jawa, terutama dalam hal hilirisasi baik mineral dan logam maupun perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan," ucapnya.

Khofifah juga menekankan, fokus utama adalah tetap menjaga dan meningkatkan iklim investasi, khususnya investasi hijau yang berkelanjutan. Selain itu juga dengan mengedepankan penggalian potensi investasi sesuai arahan Kementerian Investasi berkaitan dengan peta jalan hilirisasi investasi strategis hingga 2040.

“Kita harap berbagai upaya yang terus dilakukan, seperti digitalisasi layanan perizinan dan informasi potensi investasi, dapat meningkatkan iklim berinvestasi di Jawa Timur, dan menjadikan Jawa Timur sebagai primadona investor dalam menanamkan modalnya," ungkapnya.

"Sekaligus dapat menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan serta keterbukaan lapangan kerja di Jawa Timur, oleh karena itu melibatkan UMKM dalam implementasi berbagai proyek ini sangat dibutuhkan,” pungkas Khofifah.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA