Tarif kapal yang membawa bahan bakar dari Timur Tengah ke Asia meningkat hampir tiga kali lipat sejak Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Dikutip dari
Reuters, tarif itu naik menjadi 83.000 dolar AS per hari dari sekitar 30.000 dolar AS, atau meningkat 182 persen sejak 12 Januari. Kapal-kapal tersebut sebagian besar mengangkut nafta, produk yang digunakan untuk membuat bensin dan plastik.
Situasi keamanan di Laut Merah telah memburuk hingga beberapa perusahaan tanker produk minyak mengatakan mereka tidak akan lagi mengangkut kargo melalui jalur air tersebut.
Hal ini mendorong banyak kapal berlayar ribuan mil mengelilingi Afrika, yang pada akhirnya mengurangi jumlah kapal yang tersedia di pasar spot.
Rute baru ini harus dibayar mahal karena jarak tempuh mencapai 10-14 hari yang berarti menambah biaya yang cukup besar. Selain itu, rute ini juga membuat pola pengisian bahan bakar berubah dan meningkatkan permintaan bahan bakar pelabuhan di wilayah Mauritius, Afrika Selatan hingga Kepulauan Canary.
BERITA TERKAIT: