Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, usai menghadiri perayaan 2 Tahun ID FOOD di Jakarta, Senin (8/1).
Dikatakan Tiko, pihaknya saat ini tengah melakukan pengawasan ketat terhadap sejumlah perusahaan BUMN selama sembilan bulan ke depan.
Jika keuangan perusahaan itu nantinya tidak kunjung membaik, dan tidak bertransformasi, maka Kementerian BUMN akan menutup perusahaan tersebut, seperti tujuh peruasahaan BUMN lainnya yang sudahi dibubarkan pada akhir tahun 2023 kemarin resm.
"Kalau tidak bisa diperbaiki dan transform, kami akan tambah penutupan lagi," ujar Tiko seperti dikutip dari Antara.
Meski demikian, Tiko belum mau membocorkan perusahaan mana yang berpotensi ditutup. Namun, ia menilai perusahaan yang masuk dalam PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) pun masih banyak yang perlu dikaji ulang.
"Kan banyak di PPA, ada 14 perusahaan lagi yang kami kaji," ucapnya.
Adapun target terakhir Kementerian BUMN hanya akan mengelola di bawah 40 BUMN yang digolongkan dalam 12 klaster.
Langkah itu diambil agar perusahaan pelat merah dapat bertransformasi bentuk pengelolaan BUMN dalam 12 klasterm dengan total perampingan BUMN yang awalnya berjumlah 114 menjadi di bawah 40 BUMN.
BERITA TERKAIT: