Rencana itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko setelah diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dan PT Kereta Api Indonesia, serta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan.
"Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung, ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung," ujar Moeldoko dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/11).
Moeldoko menambahkan bahwa KSP akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo sebenarnya sudah menjadi pertimbangan.
Namun, rencana itu belum dapat terlaksana karena keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.
"Terdapat lahan sekitar 30 hektare di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu," ujarnya.
Saat ini, kereta cepat Whoosh baru memiliki 4 stasiun pemberhentian yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
BERITA TERKAIT: