Diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono, Kamis (23/11), desa ini diharapkan menjadi pusat rantai pasok perikanan nasional.
“Program Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” kata MKP Sakti Wahyu Trenggono.
Dia menjelaskan bahwa Desa Samber-Binyeri telah memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan sebagai lokasi Kalamo. Yaitu lebih dari 80 persen masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.
“Desa ini akan berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya, pendapatan perikanan perkapita harus mencukupi kebutuhan primer dan terdapat embrio pola manajemen usaha,” harap dia.
Dalam program Kalamo Desa Samber-Binyeri ini, KKP telah membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas usaha, memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, membangun koperasi produsen perikanan serta memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui social engineering agar semua fasilitas yang terbangun dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.
KKP membangun sejumlah fasilitas utama seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan hingga dock yard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.
Untuk menambah keindahan kampung pesisir tersebut, KKP turut membangun gapura, memperbaiki jalanan, membangun talud dan gardu pandang. Tak jauh dari sana terdapat stasiun pengisian bahan bakar minyak yang pembangunannya mendapat rekomendasi dari KKP dan diintegrasikan dengan kampung nelayan modern.
“Program kampung nelayan modern ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan usaha yang mandiri dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat nelayan yang sejahtera. Ini juga bagian dari implementasi visi Bapak Presiden dalam mengentaskan kemiskinan khususnya kampung nelayan yang juga sebagai bagian dari pembangunan negara maritim," jelas Trenggono.
Lebih jauh, dia memaparkan, pembangunan Kampung Nelayan Modern Desa Samber-Binyeri menggunakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mensinergikan seluruh unit kerja eselon I. Program kampung nelayan modern pun akan dilakukan berkesinambungan ke desa-desa pesisir lain di Indonesia.
"Yang harapan kami ke depan, (pembangunannya) dapat diperluas dengan melibatkan seluruh kementerian terkait seperti Kemen PUPR, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemen BUMN, Kemensos dan Kemenkop UKM. Sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat pesisir (kampung nelayan) dapat dilaksanakan secara luas," pungkasnya.
Sebagai informasi, selain infrastruktur dan fasilitas perikanan yang telah dibangun, di waktu yang sama, diserahkan juga bantuan berupa 15 unit kapal perikanan ukuran 3 GT, mesin kapal 20 unit, alat penangkapan ikan 279 paket, 150 paket sembako, bantuan langsung tunai serta berbagai pendampingan dan pelatihan peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.
BERITA TERKAIT: