Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas barang impor tersebut terdiri dari mesin, perkakas mekanik, hingga perlengkapan elektronik.
Selanjutnya, Indonesia juga mengimpor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS90) serta bahan kimia anorganik dari Israel.
Menurut BPS, angka impor tersebut turun dibandingkan nilai impor tahun lalu, yang mencapai hingga 47,82 juta dolar AS atau Rp 741,52 miliar.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan porsi ekspor Israel dari Januari-Oktober 2023 itu sangat kecil, yakni 0,07 persen terhadap total ekspor RI.
Menurut Pudji, perdagangan keduanya tidak terlalu berpengaruh terhadap perdagangan Indonesia di pasar internasiona.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi politik di kedua negara tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (15/11).
BERITA TERKAIT: