Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dengan mengatakan bahwa program tersebut akan terus dilanjutkan untuk mengurangi penggunaan LPG.
"Ya, ini kan 500 ribu yang kita jalankan. Tahun depan juga dialokasikan juga. Kenapa? Karena kan kita perlu meningkatkan demand listrik sekaligus mengganti LPG," kata Menteri Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, pada Jumat (3/11).
Arifin menjelaskan bahwa pihaknya mendorong penggunaan alat memasak berbasis listrik (AML) dan jaringan gas (jargas).
Namun, karena jargas membutuhkan waktu yang lama untuk pendistribusiannya, maka saat ini Kementerian ESDM tengah menggenjot penggunaan AML.
"Tapi jargas ini kan lama ya, AML ini nanti juga akan menumbuhkan industri dalam negeri untuk bikin kompor listrik ya," ujarnya.
Untuk pendistribusian produk rice cooker sendiri, Arifin menegaskan pihaknya terbuka ke berbagai perusahaan untuk mengikuti tender program tersebut, dengan syarat harus sesuai dengan spesifikasi.
"Ya dibuka aja, nanti kan ditenderkan asal kualitasnya tidak under spec," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: