Stok pupuk subsidi yang tersedia akan segera didistribusikan dengan pemantauan langsung dari pemerintah. Menurutnya, kelancaran pasokan menjadi kunci mengatasi kelangkaan hingga potensi lonjakan harga.
"Pupuk itu sebetulnya kita tersedia barangnya. Tinggal penggunaan dari pupuk subsidi, distribusinya sampai mana. Tentu pemerintah akan lihat, terutama dalam situasi saat ini," kata Airlangga usai menghadiri Rakernas Reforma Agraria di Sheraton Hotel, Selasa (31/10).
Stok pupuk bersubsidi per tanggal 10 Oktober 2023 tersedia lebih 1,4 juta ton. Stok itu setara sekitar 260 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Rinciannya, urea sebanyak 941 ribuan ton dan NPK 500 ribuan ton.
"Di situasi El Nino kami berharap musim kering ini lebih singkat, mudah-mudahan November dan Desember (2023) hujan sudah bisa turun," tambahnya.
Presiden RI Joko Widodo sendiri sebelumnya juga telah menyoroti soal kekeringan di 7 provinsi Indonesia, di mana hal tersebut telah menyebabkan produksi beras nasional menurun.
Baru-baru ini, Jokowi telah meminta ratusan penjabat kepala daerah untuk membantu mengatasi tantangan dari perubahan iklim ini.
Dalam upaya tersebut, Jokowi memperbolehkan pemerintah daerah memakai dana belanja tidak terduga (BTT) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menjaga inflasi dan stabilitas harga pangan.
BERITA TERKAIT: