Pembagian dividen itu berdasarkan keputusan direksi pada 12 Oktober 2023 dan persetujuan dewan komisaris berdasarkan surat bertanggal 18 Oktober 2023.
Manajemen Sido Muncul dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Jakarta pada Senin (23/10) mengungkapkan, perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai Rp 12,6 per saham untuk periode 1 Januari - 30 Juni 2023).
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode tersebut mencapai Rp 448,10 miliar. Sedangkan, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,11 triliun, dan total ekuitas Rp 3,26 triliun.
Dividen interim ini akan dibagikan pada pemegang saham SIDO yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau recording date pada 2 November 2023 mendatang.
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan penjualan SIDO naik tipis 2,58 persen secara tahunan menjadi Rp 1,65 triliun selama semester I tahun 2023. Pada periode sama tahun lalu, angka penjualan mencapai Rp 1,61 triliun.
Keseluruhan penjualan SIDO selama paruh pertama tahun ini masih didominasi penjualan jamu herbal dan suplemen yang mencapai Rp 1 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 595,19 miliar, dan farmasi Rp 55,15 miliar.
Pada sisi lain, SIDO berhasil memangkas beban penjualan sebesar 1,16 persen menjadi Rp197,86 miliar per akhir Juni 2023.
Walhasil, hingga akhir Juni 2023, laba bersih SIDO naik tipis menjadi Rp 448,10 miliar. Sebelumnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO mencapai Rp 445,59 miliar.
Per Juni 2023, SIDO memiliki total aset Rp3,56 triliun atau turun dari posisi Desember 2022 yang sebesar Rp 4,08 triliun.
BERITA TERKAIT: