Hal ini disampaikan layanan pers perusahaan mengacu pada pernyataan CEO DTEK Energo, Ildar Saleiev.
“Hingga hari ini, DTEK Energo telah mengimpor hampir 40.000 ton dari total 210.000 ton batubara yang ditujukan untuk musim panas,” demikian pernyataan tersebut, seperti dikutip dari
Ukrinform, Minggu (22/10).
Menurut Saleiev, perusahaan melakukan segala upaya untuk menyediakan pembangkit listrik tenaga panas di seluruh Ukraina dengan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
“Penambang kami memproduksi batu bara 24 jam seminggu untuk pengoperasian pembangkit listrik termal yang stabil sepanjang musim panas," kata Saleiev.
Batubara adalah prioritas utama negara yang tengah berperang dengan Rusia itu. "Dana sebesar UAH 7,4 miliar diinvestasikan pada perusahaan batubara kami tahun ini," lanjut Saleiev.
Selain itu, katanya, perusahaan juga mengimpor batu bara sehingga dalam kondisi menghadapi serangan musuh, mereka siap memberikan bantuan kepada pasukan jika diperlukan.
Menurut Saleiev, sejak akhir September, 625 gerbong bahan bakar tambahan telah dikirimkan ke pembangkit listrik tenaga panas DTEK Energo, yang jumlahnya lebih dari 38,000 ton.
Secara total, sepanjang musim pemanasan, perusahaan bermaksud mengimpor sekitar 210.000 ton bahan bakar dari Polandia, tegas DTEK Energo.
“Bersama dengan batu bara produksi kami sendiri, tambahan bahan bakar impor akan meningkatkan keandalan pembangkit listrik tenaga panas dan sistem energi di musim dingin, yang berarti penerangan dan pemanas di rumah tangga Ukraina. Kami melanjutkan pekerjaan kami,” ujar Saleiev.
BERITA TERKAIT: