Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan rencana tersebut dengan target konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit untuk tahun 2023.
"Target tahun ini 50 ribu motor, tahun depan juga akan kita tingkatkan, khususnya untuk motor yang berusia 10 tahun ke atas," kata Menteri Arifin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat (20/10).
Kementerian ESDM berencana untuk melibatkan badan usaha dalam upaya ini dan mencari cara untuk mendekati target konversi yang ditetapkan. Mereka akan mendekati perusahaan baik BUMN maupun swasta dengan pendekatan door-to-door, guna mempercepat mekanisme konversi motor listrik di dalam negeri.
"Kita coba
door-to-door, ke BUMN, kantor-kantor, sudah banyak respon juga, termasuk ke swasta-swasta," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, menyatakan bahwa target konversi motor listrik untuk tahun 2024 diperkirakan akan lebih tinggi, mencapai 150 ribu unit.
Hal ini dikarenakan adanya perkembangan bengkel konversi dan sumber daya manusia yang terus dikembangkan sejak tahun 2023.
Meskipun ada minat konversi motor listrik sebanyak 5.628, data Ditjen EBTKE Kementerian ESDM juga mencatat bahwa sekitar 2.069 peminat felah membatalkan konversi dengan berbagai alasan.
Dalam konteks ini, Menteri Arifin menegaskan bahwa jika target 50 ribu konversi motor listrik pada tahun 2023 tidak tercapai, program ini akan dilanjutkan pada tahun 2024, dengan harapan adanya fasilitas dan bengkel yang lebih baik.
BERITA TERKAIT: