Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Miliarder Kolombia Akuisisi 53 Persen Saham Metro Bank Inggris yang Bermasalah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 10 Oktober 2023, 14:04 WIB
Miliarder Kolombia Akuisisi 53 Persen Saham Metro Bank Inggris yang Bermasalah
Jaime Gilinski Bacal/Net
rmol news logo Lebih dari setengah saham yang dimiliki perusahaan perbankan Inggris, Metro Bank, akan diakuisisi oleh  miliarder asal Kolombia, Jaime Gilinski Bacal.

Mengutip CNN Business pada Selasa (10/10), Bacal yang sebelumnya memiliki saham 9 persen, kini meningkatkan kepemilikannya menjadi 53 persen untuk menyelamatkan keberlangsungan Metro Bank yang tengah dilanda sejumlah masalah keuangan.

Pada Minggu malam (8/10), Metro Bank Melaporkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan uang sebesar 325 juta poundsterling (Rp 6,2 triliun) dari investor.

"Pemasukan ini terbagi dua, yakni 150 juta poundsterling (Rp 2,8 triliun) ekuitas dan 175 juta poundsterling (Rp 3,3 triliun) utang," ungkap laporan tersebut.

Dari ekuitas baru yang dikumpulkan, Spaldy Investments milik miliarder Kolombia, Jaime Gilinski Bacal, menyumbangkan 102 juta poundsterling (Rp 1,9 triliun), merepresentasikan saham miliknya menjadi 53 persen.

Gilinski Bacal yang telah menjadi investor di Metro Bank sejak tahun 2019 mengaku yakin untuk menjadi pemegang saham mayoritas di bank tersebut.

“Peluang untuk menjadi pemegang saham utama bank ini didorong oleh keyakinan saya akan perlunya perbankan fisik dan digital yang didukung oleh fokus pada layanan pelanggan yang luar biasa," ungkapnya.

Majalah Forbes menyebut Gilinski Bacal telah membangun salah satu kerajaan perbankan terbesar di Amerika Latin melalui serangkaian merger dan akuisisi.

Harta kekayaan yang dimiliki pengusaha Kolombia itu ditaksir mencapai 5,3 miliar dolar AS (Rp 83,3 triliun).

Metro Bank yang pertama kali dibuka pada 2010 lalu itu telah kehilangan 55 persen sahamnya sepanjang tahun 2023.

Bank Sentral Inggris menyambut baik akuisisi saham oleh miliarder Kolombia. Pasalnya, itu akan membuat Metro Bank dapat kembali membayar utang sebesar 600 juta poundsterling (11,5 triliun).

Metro Bank mengalami tahun-tahun yang penuh tantangan. Setelah melaporkan kerugian pada tahun 2019, perusahaan ini mulai melakukan perbaikan pada tahun berikutnya, namun kemudian dilanda pandemi Covid-19.

Memburuknya perekonomian mendorong peningkatan kredit macet, dan bank membukukan kerugian sebesar 311 juta poundsterling (Rp 5,9 triliun) pada tahun 2020. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA