Dalam pernyataan resminya pada Selasa (12/9), AustralianSuper akan bergabung dengan DigitalBridge, manajer investasi yang berbasis di AS, sebagai pemegang saham utama dalam bisnis Vantage Data yang beroperasi di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).
"Investasi ini merupakan kesepakatan infrastruktur terbesar yang dilakukan AustralianSuper di Eropa dan akan memberikan akses ke pasar yang menarik yang telah menghasilkan pertumbuhan dan keuntungan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir," kata Kepala Infrastruktur AustralianSuper, Nik Kemp.
Berdasarkan laporan yang dimuat Reuters, pengelola dana pensiun yang memiliki total aset mencapai sekitar 300 miliar dolar (Rp 2.957 triliun) itu tertarik pada pusat data Eropa, yang menampung server dan peralatan perangkat keras dalam jumlah besar.
Saat ini, setengah dari total aset dana tersebut telah diinvestasikan di luar Australia, dan sekitar sepersepuluh di wilayah Eropa.
Investasi itu digencarkan oleh AustralianSuper, yang tengah memiliki ambisi untuk meningkatkan aset anggotanya hingga mencapai 500 miliar dolar (Rp 4.931 triliun) dalam lima tahun mendatang dan berencana mengalokasikan sekitar 70 persen dari aliran masuknya ke pasar global.
Sebagai langkah ekspansi internasional, AustralianSuper pada Agustus lalu juga telah menunjuk seorang eksekutif senior yang berbasis di London, sebagai bagian dari upaya strategisnya untuk memperluas kehadirannya di luar negeri.
BERITA TERKAIT: