Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekspor Tuna Vietnam Diperkirakan Meningkat Akhir Tahun Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 29 Agustus 2023, 13:33 WIB
Ekspor Tuna Vietnam Diperkirakan Meningkat Akhir Tahun Ini
Nelayan memanen tuna di Provinsi Khanh Hoa/Net
rmol news logo Ekspor tuna asal Vietnam diperkirakan akan meningkat tajam pada akhir tahun ini, menyusul berkurangnya persediaan di pasar ekspor utama serta adanya Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Israel yang baru-baru ini ditandatangani.

Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP) mengatakan eksportir tuna domestik memperkirakan prospek positif pada paruh kedua tahun ini.

Asosiasi tersebut mengatakan jumlah stok tuna di AS, salah satu pasar utama Vietnam, mulai berkurang dan importir sedang mempertimbangkan untuk mempercepat impor.

Dikatakan bahwa pada akhir tahun, pasar-pasar besar seperti Amerika biasanya mengadakan banyak festival, sehingga permintaan konsumen akan meningkat. Sementara itu, tarif preferensial merupakan keuntungan yang mendorong importir UE mencari pesanan dari Vietnam.

"Selama tujuh bulan terakhir tahun ini, ekspor tuna Vietnam mencapai hampir 445,6 juta dolar AS, turun 31 persen dibandingkan tahun lalu," kata VASEP, seperti dikutip dari Vietnam News, Selasa (29/8).

"Sementara ekspor produk tuna segar, beku dan kering bernilai tinggi turun 46 persen, pengiriman barang tuna olahan dan kalengan mengalami sedikit peningkatan sebesar 4 persen menjadi lebih dari 204 juta dolar AS," katanya.

Selain itu, kata VASEP, ekspor ke UE, Meksiko, Israel, dan Thailand mencatat pertumbuhan tinggi pada periode yang sama tahun 2022.

Pasar UE menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 28 persen pada bulan Juni dan Juli, menghasilkan omzet bagi Vietnam sebesar 12 juta dolar AS per bulan.

Khususnya, di blok tersebut, ekspor ke Belanda juga terus meningkat pesat sementara ekspor ke Jerman mempertahankan peningkatan sebesar 30 persen pada bulan Juni dan Juli.

Pada saat yang sama, ekspor tuna Vietnam ke Meksiko dan Chile juga mencatat peningkatan yang signifikan masing-masing sebesar 100 dan 90 persen. Sementara itu, pengiriman tuna ke Thailand juga melonjak 65 persen dalam dua bulan terakhir.

Pakar pasar tuna di VASEP, Nguyen Ha, mengatakan kepada bahwa dalam konteks penurunan ekspor ke pasar tradisional utama, Israel telah muncul sebagai pasar potensial.

Pada paruh pertama tahun ini, ekspor tuna Vietnam ke Israel mencapai hampir 25 juta dolar AS, naik 92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Daging dan fillet tuna beku masih menyumbang proporsi tertinggi, yaitu 47 persen. Nilai ekspor kelompok produk ini mengalami peningkatan tahunan sebesar 29 persen. Sementara itu, omzet ekspor tuna kalengan meningkat 375 persen dan produk olahan tuna lainnya melonjak 83 persen.

"Meskipun merupakan negara kecil, tanpa sumber daya alam dan sumber daya tenaga kerja dalam negeri yang terbatas, permintaan konsumen Israel cukup besar dan solvabilitasnya tinggi, sehingga masih ada banyak ruang bagi ekspor tuna Vietnam ke pasar," kata Ha.

"Biasanya, FTA Vietnam-Israel (VIFTA) akan membuka peluang bagi ekspor makanan laut Vietnam, termasuk tuna, untuk mengakses pasar Israel dan kawasan Timur Tengah yang menguntungkan," ujarnya.

Untuk menembus pasar Israel, Sekretaris Jenderal VASEP Truong Dinh Hoe menyarankan agar eksportir tuna memastikan kualitas produk, mempelajari informasi pasar dengan cermat, meningkatkan kredibilitas dan bertanggung jawab.

"VASEP akan mendampingi, meneliti secara cermat dan menyebarkan informasi pasar kepada dunia usaha," katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA