Didukung oleh Kementerian Luar Negeri dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC), KTT ini menjadi platform untuk mengatasi permasalahan yang paling relevan dalam angkatan kerja yang semakin terdigitalisasi. Acara ini juga memberi ruang sekaligus memajukan keahlian Indonesia di sektor hijau, kesehatan, dan teknologi.
"Dengan kehadiran lebih dari 800 pemimpin bisnis global, pejabat pemerintah, dan pemikir terkemuka dari para profesional Indonesia di luar negeri, acara ini mengukuhkan signifikansinya sebagai tempat dialog dan kolaborasi yang berharga," kata Kepala GIPA Indonesia, Hilmi Kartasasmita dalam keterangannya.
KTT yang dibuka dengan pesan virtual hangat dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan langsung oleh Plt Ketua KADIN Indonesia Dharsono Hartono, dan Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Duta Besar Siti Mauludiah, serta Kepala GIPA Indonesia, Hilmi Kartasasmita.
Sambutan yang penuh makna dari para pembicara itu telah memberikan pandangan tentang jalur perkembangan Indonesia dan ASEAN secara kolektif. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang terbagi dalam empat segmen berbeda.
Di antaranya segmen Hijau, Sektor Publik, Kesehatan, dan Digital dan Keuangan. Segmen-segmen ini mencakup pembicara-pembicara terkemuka seperti Co-Founder Habibie Innovation Incubators, Ilham Habibie pada segmen Hijau, Direktur LPDP Dwi Larso pada segmen Sektor Publik, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono pada Segmen Kesehatan, dan terakhir Ketua APINDO, Shinta Kamdani pada segmen Digital & Keuangan.
GIPA juga secara bersamaan menyelenggarakan segmen paralel di Ruang Denpasar tempat acara berlangsung. Segmen ini lebih kecil dan lebih intim mengulas tentang topik-topik industri tertentu.
Misalnya seperti tren investasi global dalam kolaborasi dengan Henley & Partners, ekosistem inovasi dalam kolaborasi dengan Habibie Innovation Incubator (HII), angkatan kerja masa depan ASEAN dalam kolaborasi dengan Indonesia Youth Diplomacy (IYD), dan peran wanita dalam industri dengan pembicara-pembicara dari BritCham Indonesia.
Sebagai bukti inklusivitas dan resonansi global, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui YouTube untuk umum. Pada intinya, acara ini terdapat perkumpulan para pemikir dan tokoh terkemuka yang memiliki keyakinan teguh dalam meningkatkan investasi modal manusia di Indonesia, sambil menekankan pengaruh mendalam dari angkatan kerja yang lebih terampil terhadap pembangunan nasional.
"Setelah sambutan hangat terhadap KTT ini, GIPA berencana untuk melakukan konsultasi lebih mendalam dengan pejabat pemerintah untuk memberikan pandangan tentang Strategi Diaspora Indonesia pada hari berikutnya dalam suatu konferensi," pungkas Hilmi Kartasasmita.
BERITA TERKAIT: