Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, situasi perekonomian yang sudah memberikan tanda-tanda positif ini meyakini pemerintah akan target pertumbuhan ekonomi yang sudah diproyeksi bisa tercapai.
"Dan kalau kita lihat bahwa proyeksi kita arahnya ke arah
recovery. Di mana tentu kita berharap ada kenaikan di segi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, maupun dari segi ekspor," ujar Airlangga dalam acara media gathering yang berlangsung virtual, Jumat (23/4).
Airlangga memastikan, empat indikator ekonomi tersebut akan menjadi arah besar kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang bakal terus dilakukan pemerintah agar terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 ini.
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menjabarkan bahwa indeks keyakinan konsumen mengalami kenaikan dari 85,80 persen di bulan Februari menjadi 93,40 persen pada bulan Maret.
"Kemudian, terkait penjualan kendaraan bermotor kita lihat Maret naik. Dan PMI kita sudah positif 53,2 (persen), artinya investasi juga sudah meningkat dan diharapkan lebih tinggi lagi," papar Airlangga.
"Dan dari segi pengeluaran pemerintah di kesehatan Rp 176 T dalam program PEN, perlindungan sosial Rp 157 T, dukungan UMKM dan korporasi Rp 184 T, program prioritas Rp 122 T dan insentif usaha Rp 58 T," tambahnya.
Dengan demikian, Airlangga menyatakan ekonomi dalam negeri sudah bergerak dan meningkat, jika dilihat dari belanja negara yang sudah naik bulan April di 32,48 persen dan dari segi industri naik ke 10,26 persen.
"Secara keseluruhan realisasi PEN (pemulihan ekonomi nasional) mencapai 19,2 persen dari pagu Rp 699,43 triliun. mulai dari sektor kesehatan realisisasi 10,6 persen, perlinsos 31,8, program prioritas 11,9, kemudian terkait realisasi UMKM dan korporasi 19,7 persen, insentif usaha 26,4 persen," demikian Airlangga Hartarto.
BERITA TERKAIT: