NBER mengungkap, AS mengakhiri 128 bulan pertumbuhan ekonomi bersejarahnya usai dikoyak oleh pandemik virus corona baru (Covid-19).
Setelah lebih dari satu dekade mengalami pertumbuhan yang baik, tindakan pencegahan penyebaran virus telah melumpuhkan ekonomi AS.
"Business Cycle Dating Committee telah menentukan bahwa puncak aktivitas ekonomi bulanan terjadi di ekonomi AS pada Februari 2020. Puncak yang menandai akhir ekspansi yang dimulai pada Juni 2009 dan awal resesi," demikian bunyi laporan NBER pada Senin (8/6), seperti dikutip dari
Sputnik.
Sebelumnya, Bank Dunia juga merilis laporan bahwa ekonomi global diperkirakan akan berkontraksi sebesar 5,2 persen untuk 2020. Itu merupakan resesi terdalam sejak Perang Dunia II karena langkah-langkah penutupan yang mengikuti wabah virus corona baru.
Ekonomi AS sendiri diperkirakan berkontraksi 6,1 persen pada 2020, 7,9 poin persentase di bawah perkiraan sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, Sam Stovall, mengungkap, belum bisa dipastikan kapan ekonomi AS akan mengalami rebound meski banyak pihak yang optimis itu akan terjadi dalam kurun waktu 11 bulan.
"Hampir tidak ada ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi pada kita. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana, apakah itu (virus corona) akan pergi," ujarnya seperti dikutip
NBC News.
Laporan NBER sendiri menunjukkan, resesi AS terjadi lebih cepat dari perkiraan. Manurut Stovall, aturan kuncian Covid-19 di AS sendiri terus menambah jumlah pengangguran yang semakin memperburuk keadaan.
"Besarnya penurunan tenaga kerja dan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan jangkauan luasnya di seluruh ekonomi, menjamin penunjukan episode ini sebagai resesi, bahkan jika ternyata lebih singkat dari kontraksi sebelumnya," ujarnya.
BERITA TERKAIT: