Hal ini diungkapkan Direktur Program
Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS), Edy Mulyadi. Menurutnya, target ini sulit tercapai lantaran pemerintah seperti memelihara konflik.
"Tapi saya gak yakin merasa sadar pelihara konflik," ujar Edy dalam diskusi 'Meraba Wajah Kabinet Jokowi Jilid 2' yang digelar FrontPage Communication dan
Kantor Berita Politik RMOL, di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Edy menambahkan, pemerintah khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani selama ini kerap salah merumuskan dan mengeksekusi strategi perekonomian. Parahnya, kesahalan ini terus berulang.
Awalnya, lanjut Edy, dirinya berpikir Sri Mulyani berkiblat pada paham neoliberal. Tapi ternyata hanya sebatas itu kapasitas dan kapabilitasnya.
"Tapi dengan kesalahan berulang, memang sampai situ kapasitas dan kapabilitasnya," tutupnya.
BERITA TERKAIT: