Peringatan itu disampaikan anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun dalam rapat kerja Komisi XI DPR yang dihadiri Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/6).
Raker tersebut membahas kerangka asumsi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang digunakan dalam RAPBN 2020.
Misbakhun berkaca dari pengalaman di tahun 2017 dan 2018 di mana dalam pidato kenegaraan tentang nota keuangan RAPBN Presiden Jokowi menyampaikan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen. Namun target ini, menurutnya, dikoreksi Menkeu Sri Mulyani.
“Kepada Menkeu, saya ingin pastikan bahwa pidato presiden mengenai angka pertumbuhan tidak terkoreksi lagi di ruang ini,†ujar Misbakhun dalam keterangan yang diterima redaksi.
Dalam kesempatan itu, Misbakhun juga meminta semua menteri menteri bidang ekonomi di Kabinet Indonesia Kerja bisa menjaga kredibilitas dan muruah atau kehormatan Jokowi. Serta sudah seharusnya menteri ekonomi berupaya keras mewujudkan berbagai target yang disampaikan Presiden Jokowi.
“Tugas kita bersama menjaga muruah presiden. Menteri adalah pembantu presiden dan kita politisi pendukung presiden,†demikian Misbakhun.
BERITA TERKAIT: