Vertiv bersama DKSH Indonesia telah menunjuk PT Harrisma Informatika Jaya sebagai distributor barang-barang mereka yang berfungsi sebagai pengaman infrastruktur data. Salah satunya, UPS (uninterruptible power supply) yang bisa menjadi pengaman data saat mati listrik.
Kerjasama itu diteken langsung oleh Managing Director, Business Unit Technology DKSH, Benoit Tissot bersama dengan CEO PT Harrisma Informatika Jaya, Yansen Setiawan di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Rabu (15/5).
Dia yakin kemitraan ini akan memungkinkan lebih banyak pelanggan mengakses solusi Vertiv di Indonesia di tengah-tengah permintaan yang kuat terhadap solusi teknologi informasi penting. Khususnya, untuk mendukung inisiatif digitalisasi di banyak institusi seperti industri, kementerian, dan perbankan.
"Ini bisa merambah dari sisi ekonomi, banking, belanja online dan juga media sosial," jelas Benoit.
Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Sebab, PT Harrisma memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia dan berpengalaman. Yansen Setiawan bahkan menyebut perusahaannya telah menjadi distributor IT terkemuka di Indonesia sejak 1986.
"Kami sudah 33 tahun menggeluti distributor IT dan kami sudah banyak pengalaman dengan memiliki jaringan yang kuat," ujar Yansen.
Dia berkomitmen kuat pada kerjasama ini untuk memberi solusi terbaik di kelasnya untuk berbagai klien dari berbagai industri.
"Kami senang jadi distributor Vertiv di Indonesia. Sebagai perusahaan tepercaya di Indonesia, Harrisma merupakan distributor TI yang telah memiliki banyak pengalaman dengan perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Vertiv adalah tambahan yang kuat untuk portofolio solusi kami, memungkinkan kami untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami dan mendukung bisnis mereka dalam segala hal," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Pertumbuhan data digital di Asia Tenggara sedang tumbuh dengan cepat, sehingga membuat Vertiv tertarik untuk memasarkan produk-produk IT mereka. Indonesia menjadi salah satu sasarannya 
BERITA TERKAIT: