Menurut Kepala BPS Suhariyanto, nilai ekspor Indonesia pada November 2017 mencapai USD 14,83 miliar atau turun 6,69 persen dibanding ekspor Oktober 2018.
"Demikian juga dibandingkan November 2016 menurun 3,28 persen," katanya saat konferensi pers di Kantor BPS, Jalan Sutomo, Jakarta, Senin (17/12).
Suhariyanto menuturkan, sejauh ini pemerintah telah berupaya mendorong nilai ekspor sebagai komitmen meningkatkan nilai tambah.
"Berbagai upaya kita sudah menggenjot ekspor. Kita sudah berkomitmen untuk meningkatkan nilai tambah dengan produk, pasar, menciptakan produk kompetitif," jelasnya.
Untuk merealisasikannya, dibutuhkan waktu cukup lama. Suhariyanto pun berharap dapat terlihat peningkatannya di bulan selanjutnya.
"Kita butuh waktu bagaimana sekarang mengimplementasinya. Mudah-mudahan di bulan berikutnya akan lebih kelihatan," tuturnya.
Sementara, nilai impor Indonesia pada November 2018 mencapai USD 16,88 miliar atau turun 4,47 persen dibandingkan Oktober 2018 sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan November 2017 lalu nilai tersebut naik 11,68 persen.
"Di satu sisi kita juga berupaya mengendalikan impornya tetapi kembali kalau impornya modal bahan baku yang memang tidak bisa diproduksi dalam negeri dan itu menjadi sebuah keharusan. Dan kalau itu bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi menurut saya oke, tetapi memang neraca perdagangan ini perlu menjadi perhatian kita semua," papar Suhariyanto.
[wah]
BERITA TERKAIT: