Alhasil menunjukkan bahwa ikan Kolam Jaring Apung (KJA) Jatiluhur dan Cirata aman dari cemaran logam berat.
"Hal ini dapat menepis isu yang beredar bahwa ikan dari Cirata dan Jatiluhur mengandung logam berat," jelas Ketua PPI Jatiluhur, Yana Setiawan dalam keterangannya, Jumat (16/11).
Berdasarkan data dari asosiasi pakan, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sub divisi ikan, produksi ikan air tawar, terutama di Jawa Barat 16,667 ton per bulan (2018). Dari total tersebut, 60 persen di antaranya berasal dari perairan umum.
Sedangkan produksi nasional diperkirakan 72.222 ton per bulan. Sehingga porsi Jabar sekitar 23 persen dari total produksi nasional yang notabene hasil budidaya ikan di KJA.
Yana menuturkan, pemerintah tengah gencar meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Terbukti, konsumsi ikan per kapita terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 sebesar 33,89 kg per kapita menjadi 43,88 kg/kapita tahun 2016.
Menurut dia, untuk lebih menyosialisasikan makan ikan, PPI Jatiluhur mendukung Festival Lauk Juara yang digelar oleh Pemprov Jawa Barat pada 16-17 November 2018 di Bandung.
Dalam festival tersebut, masyarakat budidaya perikanan di Jatiluhur dan Cirata turut berpartisipasi dengan menyajikan aneka panganan olahan ikan khas Jawa Barat.
[wid]
BERITA TERKAIT: