Di tingkat regional bahkan sudah ada kesepakatan ASEAN Free Trade Agrement (AFTA).
Demikian dikatakan Ketua Umum Persatuan Kontraktor Pertiwi Indonesia (Perkopin), Linda Astuty di bilangan Kuningan, Jakarta.
"Pasar bebas ASEAN menjadi tantangan kontraktor, terutama kontraktor perempuan Indonesia. Hal ini karena persaingan semakin ketat, sedangkan sumber daya manusia tidak meningkat," jelasnya.
Untuk itulah, lanjut Linda, diperlukan pelatihan guna meningkatkan profesionalisme kontraktor.
Menurut dia, dengan adanya pendidikan yang terarah, pelatihan serta proses sertifikasi profesi diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kontraktor, terutama perempuan sehingga dapat bersaing tidak hanya nasional tapi di tingkat internasional.
[wid]
BERITA TERKAIT: