Konferensi digelar melalui acara The World Conference on Creative Economy (WCCE) di Nusa Dua Convention Center, Bali pada 6-8 November 2018.
Forum mempertemukan sekitar 1500 para pelaku ekonomi kreatif, kemudian regulator dari 100 negara, dan akademisi. Bekraf sebelumnya menggelar Pertemuan Persiapan WCCE di Bandung pada 4-7 Desember 2017 dan di Jakarta pada 2-4 Mei 2018.
"Indonesia harus menjadi leader karena kita punya semua, keberagaman," kata Ketua Bekraf Triawan Munaf dalam jumpa pers The Wolrd Conference on Creative Ekonomi (WCCE) 2018 di Jakarta, Selasa (25/9).
Dia mengungkapkan, forum tersebut bukan ajang pameran namun sebagai wadah mempersatukan pengalaman dan ide-ide ekonomi kreatif. Rencananya akan hadir 800 peserra dari dalam negeri dan 200 orang dari luar negeri yang mewakili 58 negara.
"Ini konferensi untuk berdiskusi secara terbuka. Di konferensi ini akan banyak lahir kesepakatan-kesepakatan, common understanding, kerja sama. Kita tidak bisa maju sendiri," ujar Triawan.
Di bidang perfilman, misalnya, pemerintah membuka pintu bagi investror asing. Triawan mengambil contoh Film Wiro Sableng adalah film yang produksinya melibatkan investor asing.
"Kita buka peluang investasi bagi investor dari luar. Jumlah layar (bioskop) kita naik dari 600 layar sekarang lebih dari 1000 layar," tandasnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: