Kedubes RI di China pada Rabu (29/8) menggelar BusiÂness Gathering. Selain untuk mempromosikan TEI yang akan digelar pada 24-28 Oktober 2018, pertemuan ini juga unÂtuk mempererat hubungan dengan para pengusaha China dan mempromosikan perdagangan, investasi, serta pariwisata antara Indonesia dan China.
"China adalah mitra strategis Indonesia untuk perdagangan, investasi, dan juga pariwisata. Hubungan baik dan lebih erat antar dua negara harusnya berÂdampak pada peningkatan hubungan ekonomi kedua negara yang juga pada gilirannya menguntungÂkan Indonesia," ujar Dubes RI unÂtuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, kemarin.
Business Gathering ini dihadiri oleh 80-an pengusaha China perÂwakilan dari berbagai asosiasi, pelaku usaha, dan juga media yang selama ini telah mendukung peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dan China.
President dari
Indonesia Chamber of Commerce in China (Inacham) James Hartono mengatakan, Inacham sejak dibenÂtuk terus berusaha meningkatÂkan dan mempererat hubungan antara dunia usaha Indonesia dengan China. Pihaknya juga siap membantu para pengusaha Tiongkok yang ingin berinvestaÂsi dan berbisnis di Indonesia.
President
China Agricultural Wholesale Markets Association (CAWA) Zengjun Ma mengaÂtakan, CAWA membantu para anggotanya untuk berhubungan dengan pengusaha dari berbagai negara. CAWA juga membantu para pelaku usaha di China untuk menjual selain sarang burung walet. Misalnya mendistribusikan berbagai produk pertanian ke kota-kota di China, seperti buah manggis, salak dari Indonesia.
Di akhir acara, para undangan disuguhi kopi asli dan khas IndoÂnesia. Selain itu ada juga moonÂcake berbahan sarang burung walet yang menggugah selera. Tidak ketinggalan musik dan lagu Indonesia juga menghibur para undangan yang merasakan kehangatan dan persahabatan hubungan kedua negara.
Untuk diketahui, rencananya TEI ke-33 tahun 2018 akan digelar di
Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Banten. Tema yang diusung adalah
Creating Products for Global Opportunities. Tahun ini, jumlah peserta TEI diÂtargetkan diikuti oleh 1.110 peserta dan dikunjungi 28.000 pengunjung. Sedangkan target transaksinya dipaÂtok 1.5 miliar dolar AS.
Acara ini digelar untuk meningkatkan citra bangsa lndonesia melalui produk ekspor serta meningkatkan rasa cinta dan bangÂga masyarakat Indonesia akan produk dan jasa dalam negeri.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian PerdaÂgangan Arlinda mengatakan, promosi barang dan jasa sangat penting dilakukan dalam upaya mengenalkan terutama ke pasar ekspor. Menurutnya promosi merupakan sebuah investasi yang berpengaruh dalam memÂbuka pembeli dan pasar.
"Ini kesempatan bagus untuk pelaku usaha model promosi yang bisa memberikan nilai tambah," katanya. ***
BERITA TERKAIT: