
Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyesalkan kepuÂtusan pemerintah menamÂbah impor beras. MenurutÂnya, dasar pertimbangan pemerintah melakukan impor, tidak jelas.
"Karena tidak jelas dasar pertimbangannya maka petani tidak memiliki paÂtokan berapa idealnya produksi beras. Jumlah saty juta ton nggak sedikit," ungkap Henry.
Henry memastikan impor beras merugikan petani. Karena, setiap ada impor masuk disusul penurunan harga gabah. Hal itu terjadi pada impor tahap pertama dan kedua pada tahun ini.
Dari kejadian itu, lanÂjut Henry, pemerintah seharusnya lebih sensitif terhadap nasib petani. MenuÂrutnya, saat ini petani patah semangat alias ngedown mendengar kebijakan baru pemerintah tersebut.
Selain berdampak terhadap petani, Heri menilai, impor beras saat ini menimbulkan multi penafÂsiran. "Ini kan tahun politik. Itu bisa dicurigai terkait urusan politik," pungkasÂnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: