"Dengan jumlah itu, stok aman. Dengan asumsi kebutuhan penyaluran per bulan sebesar 250 ribu ton, maka stok masih aman lebih dari 9 bulan ke deÂpan," kata Siti kepada Rakyat Merdeka, baru-baru ini.
Stok tersebut, lanjut Siti, masih bisa terus bertambah. Karena, Bulog terus melakukan penyerapan gabah petani. Bulog ingin memastikan hasil tanaman petani terserap dengan baik.
Bagaimana soal penugasan impor? Siti enggan berkomentar banyak. Dia hanya bilang sebaÂgai BUMN, pihaknya berkewaÂjiban menjalankan penugasan pemerintah.
Tingginya penyerapan Bulog juga sebelumnya disampaiÂkan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. "Sampai sekarang, hasil pengadaan tersebut dalam konÂdisi baik di gudang milik Bulog, terutama di Jawa. Gudang milik perusahaan di wilayah yang penyerapannnya bagus rata-rata hampir penuh," tegas Buwas, panggilan akrabnya.
Pasokan Lancar
Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid mengungkapkan, sejauh ini pasokan beras dalam kondisi stabil.
"Belum ada pengaruh atau efek psikologis walaupun renÂcana impor kembali digulirkan," ungkap Zulkifli.
Zulkifli mendukung keputusan impor beras. Karena, menuÂrutnya, penting untuk IndoneÂsia memiliki cadangan untuk mengantisipasi menurunnya pasokan.
"Tahun 2017 bilangnya surÂplus tetapi kenyataannya baÂrangnya ngga adak. PemerinÂtah impor buat antisipasi agar kejadian nggak terulang lagi," imbuhnya.
Zulkifli mengakui stok beras Bulog mencukupi beberapa buÂlan ke depan. Tetapi, keputusan pemerintah impor beras juga nggak bisa disalahkan.
"Yang perlu digarisbawahi, impor tujuannnya adalah staÂbilisasi. Apa kita yakin stok beras nasional cukup? Belajar dari pengalaman tahun lalu saja, gembar-gembor surplus beras tapi barangnya nggak ada. Pedagang akhirnya kelabakan," imbuhnya. ***
BERITA TERKAIT: