Celetukan Rini Soal Kandidat Dirut Pertamina: InsyaAllah Bu Nicke...

Sabtu, 25 Agustus 2018, 10:08 WIB
Celetukan Rini Soal Kandidat Dirut Pertamina: InsyaAllah Bu Nicke...
Nicke Widyawati/Net
rmol news logo Teka-teki siapa calon yang bakal menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina, mulai tersingkap. Kemarin, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut nama Nicke Widyawati sebagai kandidat kuat.

Rini menyampaikan pernyataan itu saat meresmikan infrastruktur kelistrikan di Jayapura, Papua. Dalam acara, Rini memperke­nalkan nama-nama direksi pe­rusahaan BUMN yang hadir kepada hadirin.  

Nah, saat memperkenalkan Plt (Pelaksana tugas) Dirut Per­tamina Nieke Widyawati, Rini nyeletuk, Nieke tidak lama lagi akan menjadi Dirut tetap.

"Ini Ibu Nicke, pejabat Per­tamina. InsyaAllah dalam waktu dekat menjadi Dirut Pertamina," ungkap Rini.

Seperti diketahui, kursi Dirut Pertamina sudah kosong empat bulan setelah Elia Massa Manik dicopot. Untuk mengisi jabatan tersebut, Rini sudah mengusul­kan beberapa nama ke Presiden Jokowi. Selain nama Nieke, juga ada nama Direktur Hulu Pertamina Samsu Alam, mantan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya Yuk­tyanta, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Deputi Bidang Usaha Per­tambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno be­lum mau mengamini celetu­kan bosnya tersebut. Menurut Fajar, pihaknya masih harus menunggu keputusan Presiden Jokowi.

"Kan calonnya memang beliau (Nicke). Tapi siapa yang nanti­nya akan terpilih, nanti tunggu Presiden saja ya," kata Fajar.

Fajar menambahkan, di dalam memilih Dirut Pertamina ada prosesnya. "Pokoknya kalau sudah, nanti kita umumkan," ujarnya singkat.

Sementara itu, Nicke bung­kam ketika dicecar wartawan mengenai sinyal Rini. Nicke tidak mengeluarkan pernyataan sedikit pun. Dia hanya mem­berikan ekspresi wajah menun­jukkan dirinya juga sedang bertanya-tanya.

Sebelum menjadi Plt, Nicke Widyawati menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus merangkap Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur di Per­tamina. Penunjukan Nicke se­bagai Direktur SDM Pertamina November 2017.

Kemudian tugasnya merang­kap sebagai Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruk­tur Pertamina, tercatat pada 13 Februari 2018. Nicke pernah berkarier di PLN sebagai Direk­tur Pengadaan Strategis 1.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan me­nilai positif rencana penunjukan Nieke. Artinya, Pertamina segera memiliki dirut definitif.

"Sudah lebih dari 3 bulan Pertamina tanpa dirut. Banyak keputusan strategis yang tidak bisa diambil. Penunjukan dirut definitif itu langkah maju," ungkapnya.

Mamit menilai, Nicke sebe­narnya tidak mendalami dunia migas. Namun, jebolan Master Hukum Bisnis Universitas Pad­jajaran itu, kini sudah memiliki pengetahuan yang cukup. Sebab, sudah berkarier dan beradaptasi di Pertamina.

"Karena sudah mengenal dan melakukan penjajakan cukup di Pertamina, Nicke dapat diterima oleh jajaran pegawai Pertamina. Sehingga dia tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi," kata Mamit.

Dari sisi kinerja, lanjut Mamit, Pertamina di bawah kepemimpinan Nicke cukup baik. Ter­masuk dalam menjalankan penu­gasan dari pemerintah.

Mamit berpesan kepada Nicke agar hati-hati memimpin Pertamina. Apalagi ditunjuk pada tahun politik. "Nicke harus bisa mencegah Pertamina menjadi sasaran permainan elite. Jangan sampai praktik-praktik mafia migas muncul," ingat Mamit.

Gardu Pertama di Papua


Ada tiga infrastruktur kelis­trikan yang diresmikan Menteri Rini. Yakni, Gardu Induk (GI) 150 kV Jayapura, GI150 kV Holtekamp, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp-Jayapura milik PT PLN (Persero).

Rini mengungkapkan, ketiga infrastruktur tersebut akan mem­perkuat pasokan listrik di Papua. "Semakin banyak warga yang bisa menikmati listrik. Hal ini tentu sangat positif karena pada akhirnya bisa mendorong kesejahteraan masyarakat," ungkap Rini.

Rini menuturkan, infrastruktur kelistrikan tersebut akan meningkatkan rasio elektrifikasi Papua dan nasional. Menurut­nya, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Papua dan Papua Barat tercatat di level 53,2 persen.

Tak hanya untuk melistriki warga, Rini berharap, semakin handalnya listrik di Jayapura bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru dan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di Papua.

Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua, Ahmad Rofiq PLN mengatakan, pengopera­sian dua gardu induk bisa men­goptimalkan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) Jayapura. "Sebelum­nya, PLTG Jayapura hanya dapat memproduksi listrik sebesar 30 megawatt (MW) kini bisa 50 MW," imbuhnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA