"BI di bawah kepimpinan Perry harus segera mengambil langkah kongkrit dan terukur agar rupiah tidak kian terpuruk terhadap dolar," ujar Bamsoet, demikian Bambang Soesatyo disapa, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (24/5).
Dia mengatakan BI perlu memantapkan strategi kebijakan moneter, mengatur dan menjaga sistem pembayaran serta menjaga sistem keuangan.
Sebagai mantan Deputi Gubernur BI, Bamsoet yakin Perry sangat paham bagaimana mengatasi gejolak rupiah. Perry telah melalui kejadian krisis 1997, 1998, dan 2005, dan berbagai tahun gejolak ekonomi dunia lainnya.
Perry hari ini dilantik sebagai Gubernur BI periode 2018-2023. Ia menggantikan Agus Martowardojo yang telah mengakhiri masa jabatannya pada 23 Mei 2018.
Bamsoet meminta BI mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ditengah belum pulihnya ekonomi global. Walaupun diperkirakan ekonomi global akan membaik ditandai dengan meningkatnya volume perdagangan dunia dan harga komoditas, namun bukan berarti perbaikan itu langsung terjadi begitu saja. Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi.
"Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2018 sebesar 3,1 persen, melambat menjadi 3 persen di 2019 dan kemungkinan turun menjadi 2,9 persen di 2020. BI harus bisa mengantisipasi pelemahan ini agar Indonesia tak terlalu kena dampaknya," kata dia.
"Pemerintah sudah mematok pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global. Untuk mensukseskannya, perlu berbagai langkah yang cermat," tukas Bamsoet.
[dem]
BERITA TERKAIT: