Maka tidak heran, hingga kini belum ada kebijakan yang mampu mengakomodasi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital.
SMI menceritakan, Presiden Joko Widodo sampai harus memanggil pelaku usaha ekonomi digital seperti Go-Jek dan Ruang Guru presentasi di depan kabinet.
"Kami harus mengakui bahwa sebagai pemangku kebijakan, kami tidak begitu mengerti dan memahami akan apa yang terjadi saat ini. Jika tidak mengerti, maka tidak bisa merespon kondisi tersebut," kata dia di Jakarta, Selasa kemarin (27/2).
Lanjut SMI, Jokowi juga telah memanggil guru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengajarkan digitalisasi kepada pejabat teras eselon I, II, dan III demi merespon kebutuhan akan birokrasi yang cepat.
Meski demikian, pemerintah secara perlahan telah mampu membaca kondisi yang terjadi saat ini.
SMI mengibaratkan bahwa ekonomi digital harus dipahami seperti lari maraton, yang membutuhkan waktu sangat cepat.
[rus]
BERITA TERKAIT: