Beredar info, direktur Pemasaran Pertamina yang kena
reshuffle.
Pengamat kebijakan Energi Sofyano Zakaria mengingatkan, Kementerian BUMN harus hati-hati dalam memilih direksi Pertamina, termasuk direktur pemasaran.
"Presiden maupun Menteri BUMN perlu mempertimbangkan dengan seksama bahwa penggantinya selain orang karier yang profesional juga harus paham serta menguasai benar sektor pemasaran dan distribusi," kata Sofyano di Jakarta.
Sofyano menjelaskan, direktorat pemasaran dan niaga di Pertamina merupakan sebuah direktorat yang sangat terkait langsung dengan hajat hidup orang banyak. Karenanya, untuk memimpin direktorat ini haruslah orang yang terbukti pernah dan mampu bekerja sama dengan pekerja pemasaran.
“Artinya, direktur pemasaran haruslah orang yang diterima oleh akar rumput di direktorat pemasaran,†sambung Sofyano.
Di samping profesionalisme, kata dia, seorang direktur pemasaran di sebuah BUMN raksasa seperti Pertamina harus memiliki kepemimpinan serta kemampuan manajerial yang baik, terpenting pula orang karier pemasaran yang terbukti pernah melalui jenjang-jenjang karier di direktorat prmasaran.
"Fungsi dan peran direktorat lain di Pertamina tidak sekhusus direktorat pemasaran. Isu atau riak kecil di pemasaran dan niaga Pertamina bisa berdampak terhadap jalannya distribusi BBM dan Elpiji bagi negeri ini yang jika bermasalah bisa menimbulkan persoalan besar bagi Pemerintah," ujar Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) itu.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) itu menekankan, kedudukan direktur pemasaran sangat komplek dan teknis.
"Ini berkaitan dengan jaringan, distribusi dan produk-produk Pertamina. Kita tidak menolak keberadaan direksi dari luar perusahaan. Namun lebih bagus kalau direktur pemasaran dijabat oleh pejabat karir," tegasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: