Pada kafe digital yang terletak di Fakultas Ilmu Sosial dan plitik UGM itu, seluruh transaksi dilakukan secara non tunai menggunakan layanan digital Bank Mandiri.
Menurut Direktur Kelembagaan Bank Mandiri, Kartini Sally, pembangunan digilib café itu dilakukan seiring dengan dukungan pada Gerakan Nasional Non Tunai.
"Kami ingin menjadikan transaksi digital sebagai sebuah gaya hidup yang bisa menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi generasi muda," kata Kartini di Yogyakarta, pekan lalu.
Sinergi dengan Universitas, lanjut Kartini, merefleksikan keinginan perseroan untuk memperluas penetrasi layanan perbankan online serta membudayakan transaksi online kepada masyarakat. Saat ini, hampir 95 persen transaksi nasabah Bank Mandiri telah dilakukan melakukan jaringan elektronik perseroan.
Tingginya pemanfaatan jaringan elektronik tersebut, berdampak pada efisiensi dan penurunan biaya operasional yang diharapkan menjadi di bawah 43 persen pada akhir tahun ini.
:Dalam mengembangkan jaringan elektronik perseroan, kami akan terus mengedepankan prinsip kenyamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi dengan tetap menjaga keamanan transaksi yang dilakukan. Melalui digilib ini kami ingin mengedukasi para mahasiswa untuk terbiasa menggunakan layanan digital banking dalam berbagai aktivitas keuangan," ujar Kartini.
Untuk itu, Bank Mandiri terus melakukan pembaruan pada teknologi informasi yang diimplementasikan perseroan guna mendukung sistem digital banking perseroan.
Selain mengoperasikan digilib café, Bank Mandiri juga mengajak serta perusahaan anak untuk mengimplementasikan komitmen dalam memajukan dunia pendidikan di Tanah Air. Di UGM, anak perusahaan Bank Mandiri, PT Mandiri Management Investasi (MMI), menyerahkan sharing manajemen fee kepada UGM sebesar Rp 1,81 miliar. MMI saat ini mengelola Endowment Fund UGM yaitu Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa.
Sementara itu, Bank Syariah Mandiri juga memberikan beasiswa Program Sociopreuneurship kepada 50 orang mahasiswa dari keluarga kurang mampu senilai Rp 1,9 miliar. Dalam program ini, mahasiswa terpilih akan mendapatkan pembinaan sociopreneur untuk menjadi mitra dalam pemberdayaan UMKM di tengah masyarakat.
[***]
BERITA TERKAIT: