Bambang: Negeri K-Pop Layak Jadi Role Model

Dulu Miskin Sekarang Maju

Rabu, 27 September 2017, 10:10 WIB
Bambang: Negeri K-Pop Layak Jadi Role Model
Bambang PS Brodjonegoro/Net
rmol news logo Sama dengan kalangan muda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro juga terkesima dengan kemajuan Korea Selatan (Korsel). Bedanya, bila kaum muda mengagumi dunia tarik suara (K-pop) dan film, Bam­bang memuji kemajuan ekonomi negeri gingseng tersebut.

Bambang menilai, keseriusan Korsel membangun perekono­mian perlu dicontoh. Menurut­nya, Korea tahun 1950, sama miskinnya dengan Indonesia.

Tetapi sekarang Korea sudah mampu menyaingi negara maju.

"Negara mana yang harus jadi role model? Saya akan bilang Korsel, karena setelah tahun 50an, sesudah perang, Korsel dan Indonesia sama sama jadi negara miskin," kata Bambang di Depok, kemairn.

Kedua negara, lanjut Bam­bang, mulai merintis pereko­nomian setelah kondisi negara mulai stabil. Namun perbedaan­nya, Korsel serius membangun lantaran tidak memiliki sumber daya alam. Sementara Indonesia, cuma fokus pada industri minyak dan gas (migas), perkebunan, dan tambang.

Dia menuturkan, ketika Indo­nesia asyik menggarap ketiga sektor tersebut, Korsel merinstis menjadi negara industri. Seiring berjalannya waktu, Korsel mampu memproduksi mobil yang dimulai dari industri per­akitan sampai akhirnya benar-benar fokus menciptakan.

Bambang memuji keberhasilan Korea menciptakan alat elek­tronik. Misalnya Samsung yang saat ini terkenal sebagai merek telepon selular. "Samsung itu pesaingnya Apple, bayangkan dulunya negara miskin bisa jadi pesaing dari negara maju," ujarnya.

Bekas menteri keuangan ini meminta agar Indonesia men­contoh Korsel dalam fokus pembangunan industri agar men­dorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara yang bisa dilaku­kan dengan tidak lagi bergantung pada sumber daya alam.

Bambang memprediksi, per­tumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik pada 2045. Syaratnya, Indonesia harus mengganti sumber daya alam untuk menggerakkan roda perekonomian.

"Jadi masa depan Indonesia jangan lagi tergantung sumber daya alam, itu menjerumuskan sekali. Karena sumber daya alam kan berfluktuasi kalau bagus se­mua senang, kalau jelek ya susah semua," imbuhnya.

Bambang menuturkan, Indo­nesia harus segera mencipta­kan sumber daya manusia. Hal itu diyakini menciptakan daya saing yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelan­jutan. Sebab dengan kualitas mumpuni, teknologi bisa segera tercipta. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA