Anggota Komisi XI DPR Donny Imam Priambodo mengatakan, pemerintah suÂdah bekerja keras. Hanya saja dalam tiga tahun terakhir, baik perekonomian global maupun nasional tidak berjalan sesuai harapan.
Meski pembangunan inÂfrastruktur terus digalakkan pemerintah, upaya itu tidak serta merta mengerek pertumÂbuhan ekonomi. "Biasanya akan terasa setelah dua atau tiga tahun setelah infrastrukÂtur tersebut selesai, dan mulai digunakan," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Donny menyebut tidak ada yang salah dengan target perÂtumbuhan 5,2 persen. Di atas kertas, semua orang tentu bisa memprediksi angka perÂtumbuhan ekonomi. Namun hitung-hitungan itu tidak selalu tercermin di lapangan.
Politisi Nasdem itu menilai banyak faktor yang menjadiÂkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 hanya 5,01 persen. Mulai dari penyeraÂpan anggaran yang tidak tepat waktu, lambatnya pertumbuÂhan ekonomi negara tujuan ekspor, turunnya penerimaan negara.
"Banyak hal yang tentuÂnya harus dilihat secara komÂprehensif, holistik, dan tidak bisa parsial. Karena semuanya saling terkait. Kita berharap sampai akhir tahun target bisa tercapai dengan kerja keras pemerintah, dan tentunya sekÂtor swasta," ujar Donny.
Dia juga menyoroti lesunya daya beli masyarakat yang digadang-gadang menjadi peÂnyebab capaian kuartal II-2017 tidak sesuai target. Pemerintah harus segera sadar penyebab kelesuan ini dikarenakan tidak meratanya ekonomi.
Paket kebijakan ekonomi pun dirasa Donny belum bisa mengimpelemtasikan keinginan Presiden. Pemangku kebijakan di level menengah ke bawah justru belum satu pemikiran dengan Presiden. Sehingga tidak heran jika perÂtumbuhan di kuartal II-2017 hanya 5,01 persen.
Donny meminta agar peÂmerintah membuat program berbentuk bantuan untuk masyarakat. Sebab menurutnya, uang semacam ini bisa diguÂnakan masyarakat dalam meÂmenuhi kebutuhan sehari-hari, dan akhirnya bisa terus memuÂtarkan roda perekonomian.
"Pancing harus diberikan peÂmerintah, supaya masyarakat bisa mencari ikan. Dengan harapan masyarakat bisa berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, buÂkan selalu diberi ikannya," cetusnya.
Selain itu, Donny meminta agar baik pemerintah pusat maupun daerah lebih peka terÂhadap ketimpangan ekonomi. Pemerintah daerah (Pemda) harus tanggap ketika angka ketimpangan mulai merangkak naik.
Anggota Komisi XI DPR Eva Kusuma Sundari membela pemerintah soal pertumbuÂhan ekonomi kuartal II-2017. Menurutnya, capaian 5,01 persen tidak sesuai target. NaÂmun hal itu lebih dikarenakan perekonomian global yang bergerak lambat.
Eva menyontohkan China. Sebagai salah satu negara dengan perekonomian yang kuat, negeri Tirai Bambu juga dirundung pelambatan. WalÂhasil, penerimaan negara dari sektor komoditas terganggu.
Politisi PDIP itu tidak meÂnyalahkan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. MenuÂrutnya, tidak ada perencanaan yang bisa diwujudkan 100 persen. Apalagi ada faktor peÂnentu yang tidak bisa dikontrol pemerintah, yakni perekonoÂmian global.
"Kelemahan perencanaan kita ada di prediksi pendapatan pajak. Tampaknya ketinggian targetnya," katanya. ***
BERITA TERKAIT: