Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengataÂkan, pihaknya sudah siap mengÂgelontorkan daging bila stok di pasar terbatas.
"Kami sudah siap, di DesemÂber sampai Januari masuk lagi 48 ribu ton (daging kerbau)," ungkap Enggar di kantornya, kemarin.
Dia menerangkan, 48 ribu ton daging tersebut adalah bagian dari kuota 70 ribu ton daging yang disepakati pemerintah pada September lalu.
Enggar mengungkapkan, pihaknya berencana memperÂpanjang masa importasi daging hingga musim Lebaran 2017. "Saya mau tambah lagi sampai semester pertama. Berapa yang dibutuhkan saya kasih, 100 ribu ton (saya kasih kalau diperluÂkan)," cetusnya.
Soal harga pangan, Enggar mengklaim berdasarkan panÂtauan pemerintah, komoditas pangan di berbagai daerah masih stabil.
Enggar berjanji akan terus meÂmantau semua pergerakan harga komoditas pangan. Menurutnya, pihaknya telah mengirim semua Eselon I di lingkup KementeÂrian Perdagangan untuk turun ke daerah-daerah memantau kondisi harga pangan di daerah, terutama menjelang perayaan Natal dan tahun baru.
Dia mengakui, pihaknya meÂnemukan ada kenaikan harga pangan. Tetapi, itu terjadi hanya di beberapa tempat saja. Itu pun pergerakannya hanya sedikit dan komoditas tertentu saja.
Enggar memastikan stok koÂmoditas pangan saat ini masih sangat cukup. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan para distributor agar tidak bermain-main dengan harga pangan di pasar.
"Jangan karena momen Natal dan tahun baru kemudian harga pangan sengaja dinaikkan. KaÂlau para distributor sengaja menaikkan harga pangan, saya ingatkan konsekuensinya sangat besar," katanya.
Enggar memuji kinerja KeÂmenterian Pertanian (Kementan) yang berhasil meningkatkan produksi beras dan menjaga ketersediaan pasokan di dalam negeri.
"Kita apresiasi kerja keras Mentan. Dengan meningkatnya produktivitas beras. kita sampai saat ini tidak melakukan langkah impor beras," katanya.
Berdasarkan hasil pantauannya di pasar Induk beras Cipinang, Jakarta Timur, ketersediaan beras masih sangat cukup. Bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga 3-4 bulan ke depan. Selain itu Kemendag dan Bulog juga telah melakuÂkan langkah antisipasi, dimana Bulog sudah menyediakan stok yang cukup banyak. ***
BERITA TERKAIT: