Taksi Express Gandeng Uber

Naikkan Jumlah Penumpang

Selasa, 20 Desember 2016, 09:06 WIB
Taksi Express Gandeng Uber
Foto/Net
rmol news logo Setelah lama 'bermusu­han', Express Group dan Uber akhirnya melakukan kerja sama dalam program ridesharing dan pembiayaan kendaraan di Jakarta. Kerja sama ini dinilai akan menin­gkatkan jumlah penumpang dan menguntungkan kedua perusahaan.

Melalui pilot program ini, para pengemudi taksi Express dapat menggunakan aplikasi Uber untuk menerima peme­sanan perjalanan uber X. Kerja sama ini akan memudahkan pengemudi dalam mendapat­kan penumpang. Kebijakan ini juga akan menciptakan peluang ekonomi baru.

Chief Operating Officer PT Express Transindo Utama Tbk Benny Setiawan men­gatakan, melalui kolaborasi bersama Uber ini, perseroan berharap tingkat utilisasi armada Express Group dapat ditingkatkan. Perseroan juga akan terus meningkatkan pe­layanan supaya penumpang lebih aman dan nyaman.

"Sebagai salah satu perusa­haan taksi terbesar di Indonesia, kami terus mengeksplor cara-cara baru untuk menciptakan value bagi para stakeholder kami," kata Benny, kemarin.

Selain itu, Express Group juga akan mengembangkan pilihan pembiayaan kendaraan yang baru, fleksibel dan ter­jangkau. Para pengemudi Uber dapat mencicil kendaraan dari Express Group tanpa meng­gunakan atribut taksi atau branding. Inisiatif ini, katanya, akan menjadi salah satu dari berbagai penawaran yang tersedia di program Vehicle Solutions Uber.

Head of Business,
APAC, Uber Eric Alexander me­nyambut baik kerja sama ini. Dengan kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan pasar baru.

"Kolaborasi ini ditujukan untuk menjadikan rideshar­ing semakin andal bagi pen­umpang dan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi pengemudi. Kami senang dapat berkolaborasi dengan Express Group," terang Eric.

Uber telah hadir di 450 kota di 72 negara, dan di lima kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Sura­baya, dan Bali. Sementara, Express Group telah men­goperasikan lebih dari 11.000 unit taksi di seluruh Indonesia dengan wilayah pelayanan mencakup Jadetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Padang, Bali dan Lombok.

Sebelumnya, Express men­catatkan kerugian sebesar Rp 81,805 miliar dalam 9 bulan pertama 2016 atau pe­riode yang berakhir pada 30 September 2016. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih membukukan keuntungan sebesar Rp 11,075 miliar. Selain itu, emiten berkode TAXI ini juga ditinggalkan oleh dua direksi dan empat komisarisnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA