Selain untuk transaksi pembelian tiket kereta api, kartu yang dinamai
Railpay ini juga bisa dimanfaatkan untuk loyalty program. Dalam pembuatan kartu
Railpay tersebut, KAI menggandeng BNI, Bank Mandiri, dan BRI sebagai bentuk sinergi BUMN.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, layaknya uang elektronik,
Railpay memiliki berbagai keunggulan yang akan semakin memudahkan penggunanya.
"Dengan satu kartu, pelanggan bisa melakukan berbagai transaksi. Railpay juga menjadi identitas member KAI dan dapat digunakan sebagai Tiket Transportasi Antar Moda (Titam), yaitu pembelian tiket KA jarak jauh yang dilanjutkan dengan pembelian tiket pesawat, pembelian tiket kapal laut, maupun pembelian tiket Bus Damri," ujar Edi di Stasiun Juanda, Jakarta, kemarin.
Dilanjutkannya, pengguna juga dapat memanfaatkan Railpay untuk pembayaran parkir (Res Parking dan 188 Parking), pembelian BBM di SPBU Pertamina, belanja di Sarinah dan toko retail (Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Superindo, toko retail dan lainnya), dan pembayaran tagihan (PLN, Telkom, Indovision, First Media).
Diterangkan Edi, peluncuran kartu ini juga menjadi bentuk sinergitas KAI dengan BUMN lainnya. Sebelumnya, KAI juga sudah menghadirkan berbagai layanan, seperti pemesanan tiket online hingga pencetakan tiket mandiri di stasiun-stasiun kereta api.
"KAI terus berupaya untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, termasuk kemudahan konektivitas intermoda transportasi serta kemudahan bertransaksi secara cashless di sektor transportasi dan sektor lainnya hanya dengan satu kartu," tegasnya.
Edi juga memastikan kesiapan KAI menyambut libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 setelah beberapa waktu lalu dirinya melakukan inspeksi kesiapan operasional perseroan.
"Inspeksi ini untuk memantau kesiapan dari seluruh stasiun-stasiun dalam menghadapi operasi Natal dan Tahun Baru. Kita turunkan dua tim di Pulau Jawa, satu tim untuk memantau jalur selatan, dan lainnya di jalur utara," sambung Edi.
Ia mengatakan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru akan dimulai pada 23 Desember 2016 dan selesai pada 8 Januari 2017.
"Semua kru dari KAI nanti akan turun ke lintas untuk memastikan operasi ini berjalan dengan baik. Kami juga menyiapkan upaya antisipasi terhadap risiko bencana, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu," tegasnya.
Seperti diketahui, Jalur selatan Jawa memang paling banyak terkena bencana seperti banjir dan longsor, kalau enggak banjir. KAI memastikan, akan melaksanakan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk meminimalisir gangguan pelayanan. ***
BERITA TERKAIT: