Presiden mengatakan, investasi sektor pariwisata memanglah bukan investasi yang besar, yakni masuk kategori investasi sedang dan menengah, tapi akan memiliki dampak yang besar sekali, terutama dapat menampung tenaga kerja yang besar.
"10 Bali baru harus betul-betul jadi. Barangnya sudah ada, tinggal membangun infrastruktur yang baik menuju kesana," harap Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, (6/12).
Perkembangan program pengembangan destinasi baru tersebut, Jokowi membeberkan, saat ini tinggal membangun produk-produk supporting yang diperlukan dan hal yang berkaitan dengan membangun positioning, diferensiasi, kemasan, dan membangun brand, serta menggerakkan promosi secara besar-besaran.
"Sekarang hampir di setiap bis yang ada di Paris, di Times Square New York, ada brand visit Indonesia Wonderful Indonesia," beber Jokowi.
Ini disebutnya merupakan salah satu upaya promosi besar-besaran yang dilakukan pemerintah untuk sektor pariwisata.
Dari 10 destinasi baru, ia mengharapkan 3 hingga 4 destinasi siap untuk menampung banyak wisatawan, sementara sisanya perlahan disentuh dengan pembangunan infrastruktur.
"Harus dikejar cepat dengan jurus apapun kita harus mempersiapkan," kata dia.
Jokowi memberikan ilustrasi, turis dari China dalam satu tahun 150 juta turis dan mayoritas tersedot memang ke Amerika Serikat dan Eropa.
Pemerintah ingin mengambil
chance ini, karena jarak China ke Indonesia sangat dekat. Saat ini, sudah ada penerbangan langsung untuk mengangkut 10 juta turis hingga tahun 2019.
"Kalau dari 150 juta ngambil 10 juta saja masa nggak bisa. Padahal kita sudah sign dengan pemerintah China, 9 airport dan 9 kota yang bisa didatangi turis China," tandasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: