Artikel International Moneter Fund (IMF) menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang baik dari sisi moneter, fiskal maupun struktur.
"Seminggu lalu, artikel IMF sebut ekonomi Indonesia baik. Ini saya kira sebuah informasi yang baik tapi juga kita enggak usah senang dulu dengan hal seperti ini," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, risiko ekonomi sebagian besar berasal dari sisi eksternal karena ketidakpastian kebijakan ekonomi di Amerika Serikat, yang berkaitan dengan ketidakpastian suku bunga Fed, dan melemahnya ekonomi China.
"Menurut saya yang penting itu apa yang harus kita kerjakan. Ini hal yang harus disikapi dengan rasa optimisme. Memang tekanan hampir semua negara sama," lanjut Jokowi.
Ia membeberkan, setiap ia bertemu dengan kepala negara lain, selalu memiliki keluhan yang hampir sama, yakni melemahnya pertumbuhan ekonomi dan sulitnya mencari investasi serta arus uang masuk. Ia menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah menarik uang investasi sebanyak-banyaknya.
"Saya sudah memberikan perintah jelas kepada tim ekonomi terutama Kepala BKPM bahwa target investasi yang masuk harus betul-betul dikejar dengan cara apapun," ujar Jokowi.
Tahun depan, pemerintah menargetkan investasi sebanyak 670 Triliun, dan di tahun 2018 840 Triliun.
"Dengan jurus apapun harus dikejar. Keinginan kita kalau dijumlah paling tidak itu 45% dari PDB kita. Sehingga ini akan memberikan trigger ekonomi yang baik," tegas Jokowi.
Ia mengatakan tugas utama pemerintah adalah memberikan kepercayaan dan kepastian kepada investor untuk melakukan investasi, antara lain di bidang petrochemical, baja, migas, dan pembangkit listrik.
[ysa]
BERITA TERKAIT: