Di hadapan para
stakeholder BUMN, Bambang menyampaikan tentang Suistainable Development Goals (SDGs) yang sesuai dengan program pemerintah tentang pembangunan yang berkelanjutan, dan komitmen seluruh anggota PBB di tahun 2015, yang ditargetkan tercapai di tahun 2030.
Menurut Bambang, dari sekian banyak aspek dalam SDGs, BUMN merupakan korporasi yang berperan sebagai agen pembangunan. Bersama dengan birokrasi atau pemerintah, BUMN menjadi motor penggerak pembangunan.
"BUMN tetap berjalan dengan aspek korporasi, tapi tetap ada aspek pembangunan yang melekat pada peran BUMN," kata Bambang di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/11).
Peran sebagai agen pembangunan, lanjut Bambang, sebaiknya dimainkan melalui operasi bisnis di masing-masing bidang, yakni lewat Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kita akan coba bikin, BUMN terlibat dalam SDGs, sejalan dengan Nawacita," ujar Bambang.
Ia mengingatkan para stakeholder BUMN bahwa SDGs merupakan komitmen dunia, yang wajib tercapai di tahun 2030, atau 14 tahun dari sekarang. SDGs mencakup 17 goals, 179 target dan 241 indikator. BUMN harus bergerak cepat untuk mendukung SDGS, untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
"Pengalaman Milenium Development Goals dulu, 15 tahun tak terasa cepat sekali berlalu," kata Bambang lagi.
Mantan Menteri Keuangan ini juga mengingatkan, SDGs sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga 2019 mendatang. Oleh karena itu, ia meminta adanya koordinasi antara BUMN dengan pemerintah untuk mencapai SDGs.
"Kordinasi diperlukan karena harus melibatkan semua pihak. Pihaknya pertama, pemerintah dan parlemen, kedua bisnis dan filantropi, ketiga civil society dan terakhir para pakar," kata Bambang.
[wid]
BERITA TERKAIT: