Selain itu, ia juga menyampaikan, tahun depan Indonesia akan memproduksi 5 juta stainless steel atau baja anti karat dari dua refinery yang ada.
"Kalau bisa memproduksi 5 juta, kita bisa menjadi nomor dua di dunia setelah China," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/11).
Senada dengannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, mengatakan, rapat setingkat menteri hari ini membahas soal hilirisasi Minerba dan revisi peraturan pemerintah yang ditargetkan rampung sebelum akhir tahun.
Terkait soal Participating Interest (PI) atau bagi hasil sektor Minerba, pemerintah menginginkan 10 persen tetap harus dimiliki, baik oleh pemerintah provinsi ataupun kabupaten dan kota.
Tetapi keterlibatan swasta tetap dibutuhkan untuk mengelola kilang-kilang, untuk menjadi sponsor utama jika pemerintah daerah tidak mampu mengembangkannya.
"Sponsor utamanya harus cari jalan nanti. Apakah nantinya bagi hasil atau bagaimana. Misalnya Blok Mahakam, Pertamina yang dapat, ya mereka yang garap. Boleh juga swasta, kalau swasta ya mereka yang biayai," jelas Jonan.
[ald]
BERITA TERKAIT: