Melalui pameran ini tampak capaian kerja sama Pemerintah Indonesia bersama IAEA dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Berbagai capaian kerja sama IAEA-Indonesia tersebut ditampilkan dalam bentuk varietas unggul tanaman pangan seperti padi, kedelai dan sorghum yang merupakan komoditas alternatif untuk pangan, pakan, energi dan indusÂtri. Komoditas ini dihasilkan dari pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi radiasi.
Tidak hanya itu, ditampilÂkan juga berbagai produk makanan olahan dari kedelai varietas Rajabasa, salah satu varietas unggul hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Turunannya seperti tempe, susu kedelai, biskuit kedelai dan keripik tempe.
Direktur Jenderal IAEAYukiya Amano dan Duta Besar RI untuk Republik Austria Rachmat Budiman memuji produk-produk ini. "Diharapkan kerja sama ini akan mampu menjawab tantangan utama industri kedelai nasional dari hulu hingga hilir agar produk kedelai nasional dapat bersaing dengan produk impor," ucap pihak BATAN.
Produk penelitian teknologi nuklir lain yang ditampilkan daÂlam pameran ini adalah produk pengawetan makanan jadi dengan menggunakan teknik iradiasi gamma. Makanan olahan siap saji khas nasional seperti pepes ikan, rendang daging hingga opor ayam ditaÂmpilkan dalam pameran ini dan menarik perhatian pengunjung untuk mencicipi produk makaÂnan yang memiliki daya tahan simpan antara beberapa bulan hinga satu tahun.
Selain menampilkan capaÂian kerja sama litbang dalam bidang pangan, Indonesia juga menampilkan informasi kerja sama dengan IAEA dalam kesiapsiagaan dan keamanan nuklir yang dilaksanakan secara teknis oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). ***
BERITA TERKAIT: