Kemarin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menggelar raÂpat koordinasi (Rakor) PengemÂbangan Jagung di kantornya. Dalam acara tersebut Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) melakukan nota kesepahaman (
memorandum of understanding/MoU) dengan 29 Dinas Pertanian Kabupaten/KoÂta tentang penyerapan produksi jagung di kantor Kementan, Jakarta, kemarin.
"Kita akan terus naikÂkan anggarannya. Sekarang anggarannya sudah naik 10 kali lipat," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada 2014 anggaran jagung hanya Rp 100 miliar. Kemudian pada 2015, anggarannya dinaikkan jadi Rp 1,2 triliun. Nah, pada tahun ini naik lagi jadi Rp 2,1 triliun. Bahkan, saat ini Ditjen Tanaman Pangan Kementan menganggarkan hingga Rp 3 triliun untuk pengembangan jagung.
Bahkan, kata dia, kementeÂriannya memangkas anggaran perjalanan dinas keluar kota dan peresmian-peresmian untuk dialihkan menjadi proÂgram perluasan lahan tanaman jagung. "Anggaran-anggaran nggak penting, kita alihkan," tuturnya.
Dia mengatakan, biaya perÂjalanan dinas Kementan sebanyak Rp 600 miliar akan dipotong demi perluasan tanam jagung hingga 2 hektare (ha). Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan jagung nasional, Amran menyebut perlu 700 ribu Ha lahan pertanian.
Kementan sendiri akan meÂnyiapkan 1 juta Ha lahan untuk ditanami jagung dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional, dan menekan impor yang menÂcapai 3,6 juta. ***
BERITA TERKAIT: