BPS Catat Impor Agustus Melonjak

Surplus Perdagangan Turun

Jumat, 16 September 2016, 09:28 WIB
BPS Catat Impor Agustus Melonjak
Foto/Net
rmol news logo Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perda­gangan pada bulan Agustus 2016 mengalami surplus sebesar 294 juta dolar AS. Nilai tersebut turun jika dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 513 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statis­tik, Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, surplus pada Agustus antara lain di­topang kinerja ekspor yang mengalami peningkatan.

"Dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya sebesar 9,53 miliar dolar AS, ekspor Agustus meningkat 32,54 persen," kata Sasmito di Jakarta, kemarin.

Dia mencatat nilai ekspor Agustus mencapai 12,63 miliar dolar AS. Dengan demikian, secara kumulatif, total nilai ekspor Januari-Agustus 2016 mencapai 91,73 miliar dolar AS. Jum­lah itu turun 10,61 persen dibandingkan ekspor tahun kalender 2015.

Selain ekspor, impor Agustus juga naik. Realisasi impor tercatat sebesar 12,34 miliar dolar AS atau terjadi kenaikan 36,84 persen dari bulan Juli yang tercatat 9 miliar dolar AS.

Namun jika dibandingkan dengan nilai impor pada pe­riode yang sama tahun lalu sebesar 12,39 miliar dolar AS, impor bulan lalu turun 0,49 persen.

Sasmito merinci data im­por Agustus. Menurutnya, impor non migas menyum­bang 10,58 miliar dolar AS atau naik 40,9 persen jika dibandingkan dengan kontribusi Juli 2016. De­mikian pula dengan impor migas, tercatat naik 16,55 persen jika dibandingkan Juli 2016, menjadi 1,76 miliar dolar AS.

Namun jika dibandingkan dengan perolehan Agustus 2015, impor migas tercatat naik 2,84 persen, sedangkan impor migas turun 16,71 persen.

Secara kumulatif nilai im­por Januari-Agustus 2016 mencapai 87,35 miliar dolar AS atau turun 9,42 persen dibandingkan dengan peri­ode yang sama tahun lalu. Kumulatif nilai impor ter­diri dari impor migas 11,96 miliar dolar AS (turun 31,64 persen) dan nonmigas 75,39 miliar dolar AS (turun 4,49 persen).

Peningkatan impor non migas terbesar Agustus 2016 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik 559,7 juta dolar AS (41,68 persen). Sedangkan penu­runan terbesar adalah go­longan kapal laut dan ban­gunan terapung 37,2 juta dolar AS (35,63 persen).

Sementara soal asal barang impor non mi­gas, diterangkan Sasmito, terbesar Januari-Agustus 2016 adalah China dengan nilai 19,45 miliar dolar AS (25,80 persen), Jepang 8,42 miliar dolar AS (11,17 persen), dan Thailand 5,90 miliar dolar AS (7,83 pers­en). Impor nonmigas dari ASEANmencapai pangsa pasar 21,84 persen, semen­tara dari Uni Eropa 9,27 persen.

Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Jan­uari-Agustus 2016 menga­lami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 10,74 persen dan 12,86 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 11,79 persen.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memprediksi neraca perda­gangan masih surplus, yaitu sebesar 420 juta dolar AS.

Menurut David, selain disebabkan oleh penurunan impor, surplus juga terban­tu oleh nilai ekspor yang terkerek oleh pulihnya harga komoditas. Seperti batubara dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil ) atau CPO. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA