Pemerintah Buka Lebar Peran Swasta Bangun Infrastruktur

Kantong Negara Cekak

Kamis, 15 September 2016, 09:23 WIB
Pemerintah Buka Lebar Peran Swasta Bangun Infrastruktur
Foto/Net
rmol news logo Pemerintah akan mem­buka lebih lebar peluang swasta membangun in­frastruktur. Hal tersebut diambil untuk mensiasasti cekaknya kantong negara untuk membiayai pembangunan.

"Peran swasta sangat penting untuk membangun infrastruktur. Peran swasta dapat meringankan anggaran tanpa mengabai­kan target pembangunan," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Su­madi dalam pameran trans­portasi dan infrastruktur 2016 di Gedung Smesco, Jakarta, kemarin.

Budi menegaskan, pihaknya ingin konektivitas infrastruktur perhubungan terus berjalan. Menurut bekas Dirut PT Angkasa Pura I itu, konektivitas dalam sebuah negara maritim seperti Indonesia sangat bermakna. Konektivitas akan mencapai keterjangkauan daerah, pengembangan wisata, dan bisa mengurangi disparitas harga antar daerah.

"Kami tidak ingin penghematan anggaran meng­ganggu rencana pembangunan. Karena itu, kami akan memberikan porsi yang lebih besar bagi swasta untuk berpartisipasi mem­bangun sarana, dan in­frastruktur tranportasi," sebut Menhub.

Budi berjanji akan mem­perhatikan keterlibatan masyarakat di dalam me­leleng proyek infrastruk­tur kepada swasta. Sehingga komersialisasi dari swasta bermanfaat bagi masyarakat.

Budi juga meminta dukungan masyarakat di da­lam menyukseskan pem­bangunan infrastruktur. Khususnya yang terkena proyek transportasi. Se­bab, tidak sedikit di dalam pengerjaan terdapat perten­tangan yang pada akhirnya membuat pembangunan molor. Padahal, kehadiran transportasi dan infrastruk­tur tersebut sangat dibutuh­kan masyarakat.

Sedangkan soal pameran transportasi dan infrastruk­tur tersebut, pemerintah memamerkan sejumlah proyek yang sudah dan sedang dikerjakan pemerintah. Pameran ini digelar dengan tujuan mensosialisasikan pembangunan kepada masyarakat. Pembangunan infastruktur yang dipamerkan antara lain proyek Bandara Kualanamu, Medan dan pengem­bangan Danau Toba.

Pameran ini akan dige­lar selama tiga hari, dari 14-16 September 2016. Sebanyak 39 eksibitor mengikuti pameran ini. Mereka antara lain Ke­menterian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basarnas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Citilink, PT Peruri (Persero), PT Kereta Api Cepat Indonesia China, PT Angkasa Pura II, dan PT Jasa Raharja.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap­kan, pameran infastruktur rencananya akan digelar setiap tahun.

"Tahun depan kita harap­kan yang belum ikut bisa ikut seperti proyek MRT," kata Basuki.

Basuki berharap, pameran ini bisa menjadi satu ajang bersama bagi stake­holder transportasi dan infrastruktur untuk ber­sinergi dalam mempro­pagandakan kebutuhan masyarakat dalam memi­liki sarana infrastruktur yang berkeselamatan dan berkelangsungan di masa depan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA