Terminal 3 Bandara Soetta Amburadul Kayak Terminal Bus

Ditinggal Dirut Angkasa Pura II Jadi Menteri

Selasa, 16 Agustus 2016, 09:14 WIB
Terminal 3 Bandara Soetta Amburadul Kayak Terminal Bus
Foto/Net
rmol news logo Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) penuh masalah sejak pertama dioperasikan pada Selasa (9/8) lalu. Publik mem­banjiri media sosial dengan beragam kritik kepada PT Angkasa Pura II.
 
Budi Karya Sumadi saat menjabat Direktur Utama PT Angkasa Pura II pada beberapa kesempatan menjanjikan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta akan menjadi kebang­gaan masyarakat Indonesia.

Pria yang belum sebulan naik jabatan sebagai Menteri Perhubungan itu bahkan pernah sesumbar Terminal 3 lebih bagus dari Bandara Changi Singapura dan bandara di beberapa negara lain.

Namun, belum genap sebulan ditinggalkan Budi Karya Sumadi, di Terminal 3 Soekarno Hatta terjadi banyak masalah sejak pengoperasian pada Selasa (9/8) lalu.

Di antara masalah yang menjadi sorotan publik media sosial dan me­dia massa adalah, pada hari pertama dioperasikan, tepatnya sekitar 12 jam awal beroperasi, terjadi delay pulu­han penerbangan Garuda Indonesia, satu-satunya maskapai yang berop­erasi di terminal anyar itu.

Pangkal masalahnya gangguan listrik, sehingga mengganggu pelayanan pemanduan lalu lintas udara untuk pergerakan dari dan menuju Terminal 3.

Masalah lain yang menghebohkan publik pada dua hari terakhir, ter­jadi banjir di terminal bandara yang digadang-gadang berfasilitas serba canggih itu.

Nah, publik media sosial sepertinya geram, dua hari terakhir membanjiri PT Angkasa Pura II dengan aneka kri­tik dan kecaman melalui media sosial Twitter, Kaskus dan Facebook.

Di Twitter, misalkan, hashtag #Terminal 3 Ultimate dan #T3CGK masuk jajaran trending topic, karena banyaknya netizen menyoroti aneka masalah di sana.

Di antaranya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah melalui akun @Fahrihamzah menilai, masalah-masalah itu terjadi karena pembangunan Terminal 3 Bandara Soetta belum selesai. "Kemarin sudah PP (pulang pergi) lewat sana, memang banyak yang belum selesai. Sementara pen­umpang menyerbu banyak sekali. #T3CGK," cuitnya.

Di Kaskus, akun y.tampubolon menceritakan pengalamannya men­gunakan Terminal 3. Dia menge­luhkan, jumlah armada bus untuk mengantar penumpang antar termi­nal sedikit.

"Kemarin mendarat di Terminal 1, terus transit ke Terminal 3. Gila, jauh banget jaraknya, mana bus yang disediakan Angkasa Pura nggak memadai. Jadi banyak yang berdiri di dalam bus, padahal bawa koper dan lain-lain. Serius dah, lebih mirip terminal bus ketimbang bandara internasional," keluhnya.

Akun likeearth menilai, berbagai masalah itu muncul karena Terminal 3 belum siap digunakan. "Biasa lagu lama, mau projek apa pun yang punya Pemerintah, suka dipaksa­kan 'selesai,' walaupun belum 100 persen rampung. Ya ujung-ujungnya gini..," ujarnya.

Akun febriant12 mengatakan pendapat serupa. Menurut dia, pengoperasian Terminal 3 dipaksakan, "Belom jadi udah dibuka, ya kayak gini. Bandara Kualanamu dan Ngurah Rai masih bisa dimaklumi saat buka masih semrawut. Karena flight nggak terlalu rame dibanding Jakarta. Lah Soetta? Buaanyaaak," ketusnya.

Netizen zenyatta mengaku kecewa dengan munculnya beberapa masalah pengoperasian Terminal 3. Padahal dia sempat bangga karena terminal itu dipromosikan berfasilitas serba cang­gih. "Padahal dah ekspektasi tinggi. Ternyata level "ultimate" segini aja," katanya kecewa.

Akun lioneltakrep mencibir mimpi Angkasa Pura II menyaingi Singapura, Mau samain Changi? Gelar karpet di Changi aja kayaknya belum pantas.”

Lain lagi pendapat akun Virtuoso08. Dia mengaitkan amburadul­nya Terminal 3 dengan pergantian Menteri Perhubungan, dari sebel­umnya Ignasius Jonan kepada Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Angkasa Pura II yang membangun Terminal 3. "Wah, jadi Pak Jonan dipecat dan digantikan Budi Karya, biar memuluskan Terminal 3 cepet operasional," sindirnya.

Meski mayoritas netizen menyam­paikan kritik dan hujatan, sebagian kecil ada juga yang menyuarakan pembelaan.

Di antaranya, akun sikehedgorenk meminta masyarakat memaklumi. "Namanya masih baru, maklum lah, semua ada prosesnya, jangan ngeluh trus. Jangan minta dukungan terus dari pemerintah. Sudahkah anda mendukung pemerintah? Jangan selalu menuntut hak, apa kita sudah melunasi kewajiban kita?" ujarnya.

Akun saoran menilai, wajar saja Terminal 3 masih banyak kekurangan. Menurutnya, kesempurnaan pelayanan dan pengelolaan terminal bandara dapat diselesaikan sambil beroperasi.

"Memang harus dipaksa, kalau engga ya nggak jalan-jalan. Coba lihat Kualanamu, dipaksakan juga. Sekarang udah keren. Terminal 3 Air Asia zaman dulu, dipaksakan juga. Sekarang terminal favorit," tuturnya.

Akun maize.farmer menyarankan pemerintah membuat aturan peng­gunaan terminal baru. "Sebenarnya gampang.. Buat aja otoritasnya. Bandara atau terminal mau dibuka harus penuhi persyaratan sesuai aturan otiritas. Kan ada check listnya. Jika udah benar semua, ya bisa opera­sional," ujarnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA