Yayasan Ini Dibentuk Untuk Danai Perlindungan Hutan Tropis Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 09 Februari 2016, 15:19 WIB
rmol news logo Belantara, yayasan yang diprakarsai oleh Asia Pulp & Paper (APP) akan membantu dana dalam pengelolaan program perlindungan hutan tropis di Indonesia.

"Yayasan Belantara akan bekerja sama dengan berbagai komunitas, masyarakat umum, pemerintah dan pelaku usaha, untuk memastikan tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan komunitas lokal, dan pelestarian lingkungan," kata Marzuki Usman selaku kepala Dewan Pengawas Yayasan Belantara dalam peluncurannya yayasan tersebut, pekan lalu.

Di Jakarta, Dewan Penasihat yayasan yang baru terbentuk merupakan gabungan dari para tenaga ahli dari sektor-sektor pemerintahan, lembaga nonprofit dan swasta dari berbagai negara.

Marzuki menambahkan, tugas Yayasan Belantara juga meliputi peremajaan hutan alam dan perlindungan satwa langka, serta berbagai penelitian untuk pengelolaan lanskap berkelanjutan yang lebih baik.

"Yayasan Belantara akan mendukung pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi setempat, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada kekayaan alam," jelas Marzuki.

Lanjut Marzuki, Yayasan Belantara beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yapeka, APP, dan rekan-rekan kerja lainnya telah merampungkan rancangan utama untuk pelestarian alam sebagai panduan dalam menerapkan proyek-proyek kerjanya.

"Berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan yang terkait, telah dipilih sepuluh lanskap prioritas di Indonesia, yang merupakan area usaha kehutanan komersil yang dikelola APP serta para pemasoknya," ujarnya.

Lanskap-lanskap itu adalah daerah dengan nilai ekologis tinggi namun terus menerus terancam. Hal inilah yang akan menjadi fokus awal kinerja yayasan dalam mendukung perlindungan dan peremajaan ekosistem setempat, sembari mempercepat perkembangan berkelanjutan di tingkat komunitas.

Marzuki menjelaskan, kesepuluh lanskap ini terdiri dari beraneka ragam ekosistem dan mayoritasnya berupa rawa-rawa, termasuk hutan bakau, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, serta hutan tropis dataran rendah dan padang rumput.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Dewan Pengawas Yayasan Belantara, Jatna Supriatna. Dikatakan pendekatan lanskap yang diprakarsai Yayasan Belantara dan APP berperan vital bagi perlindungan kesepuluh lanskap yang telah diidentifikasi.

"Pemeliharaan salah satu kekayaan alam primer Indonesia hutan-hutan tropis di Indonesia sangatlah penting. Terlebih lagi di masa sekarang ini," katanya.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA